DI 10032023
Nehemia 2:2-3
bertanyalah ia kepadaku: “Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati.” Lalu aku menjadi sangat takut.
Jawabku kepada raja: “Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?”
Nehemia saat itu adalah juru minuman raja, dia beserta para tawanan lainnya dibawa dan lalu dididik utk melayani di istana raja, ini karena yg dibawa adalah org-org yg berpendidikan.
Yang lemah dan tdk berpendidikan, ditinggalkan di Yerusalem dan saat itu mengalami kesulitan yabg amat sangat, mengetahui hal itu Nehemia menjd sedih dan berdoa pd Tuhan. Jawaban dr Tuhan kemudian terlihat dr keputusan raja yang mengizinkan Nehemia kembali pulang dan juga membangun kembali tembok Yerusalem yang telah runtuh (Nehemia 2:1-10). Di sini kita lihat bhw Nehemia tetap peduli pd keadaan saudara sebangsanya yg mengalami kesulitan, berpikir apa yg bs dilakukan, dia jg berdoa pd Tuhan utk hal ini. Apa yang terjd pd bangsa Israel saat itu karena dosa-dosa mereka pd Tuhan dalam hal penyembahan berhala dan perbuatan jahat yang sangat membuat Tuhan murka lalu menghukum mereka. Nehemia tdk menutup mata dan telinga terhadap apa yg terjd pd mereka yg tertinggal di Yerusalem dan bagaimana keadaan kota itu yg sangat memprihatinkan. Di situasi yang sangat menyedihkan, sementara Nehemia mendapat keadaan yg lebih baik krna menjd juru minuman raja, dia tdk mencari kesenangannya sendiri, dia dipakai Tuhan utk membangun kembali tembok Yerusalem atas perkenanan raja yg tentunya itu di luar dugaan, bangsa penjajah mengizinkan wilayah jajahannya membangun kembali yang telah runtuh.
Di zaman ini, setelah 3 tahun pandemi berjalan, di sekitar kita tentu banyak yg keadaannya tidak baik, ada yg terpuruk, apa reaksi kita? Kalau kita saat ini dlm keadaan yg baik, spt sebuah kota yg bentengnya kuat, senjata berlimpah, apakah kita hanya berdiam diri melihat sdr seiman kita yang terpuruk? Kisah Mordekhai mengingatkan Ester ttg bahaya yg dialami sdr sebangsanya yg saat itu hendak dihabisi oleh Haman (Ester 4:13-14), menjd suatu perenungan jg bagi kita, bhw dlm keadaan kita yg baik, usahakanlah apa yg baik utk mereka yg membutuhkan. Ester dgn posisi sbg ratu saat itu menggunakan posisinya untuk menyelamatkan nasib org Yahudi, Nehemia yg dlm posisinya sbg juru minuman raja, dg berani mengajukan permohonan pd raja untuk kembali pulang dan membangun kembali kotanya. Tidak enak sendirian, tidak cari selamat sendiri, orang yg spt inilah yg mudah dipakai Tuhan menolong org yg berkebutuhan. Jgn tutup mata & telinga lalu menikmati kenyamanan sementara ada sdr seiman yang sedang bergumul dgn keadaannya. Kasih itu berbagi, menyalurkan pertolongan dari Tuhan, menjd perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong mereka yg membutuhkan.
Alangkah mirisnya kalau seseorg terlalu sering melakukan baksos di mana-mana, tp diam saja terhadap sdr seiman yg ada dekat mereka dlm keadaan kesusahan.