Tunggu Waktu-Nya

DI 05122014

1 Samuel 13:10
Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.

Kecerobohan Saul mempersembahkan korban yg sbnarnya adalah hak Samuel utk melakukannya membawanya pd penolakan Tuhan atas dirinya, jabatannya sbg raja tdk lagi ‘langgeng’.

Sesuatu yg dilakukan dan terjd di waktu yg salah bs berakibat fatal. Memasak diselesaikan sblum waktunya menghasilkan makanan yg bkn hanya tdk matang bahkan bs jadi tdk higienis utk dimakan. Ada waktunya kpn menambahkan bumbu, mengaduk hingga mengakhiri memasak. Ada standart kerja yg hrs dilakukan utk menghasilkan hasil dan produk yg berkualitas.

Bgmna dg waktu-Nya Tuhan? Semua anak-Nya pasti hidup diberkati selama hidupnya berkenan pd Tuhan. Bbrpa org berpikir: “Ah, ikut cara Tuhan mah kayanya lama, prosesnya kebanyakan, masa udah tua baru jd kaya?” Akhirnya nekad mengatur sendiri keuangannya, ternyata kena tipu investasi abal-abal dan rugi ratusan juta rupiah.

Atau ada jg yg sbnarnya blm waktunya menikah mnrut waktu Tuhan, krna faktor umur akhirnya nekad menikah dg pilihan sendiri, stlah menikah ternyata hidupnya spt ‘neraka’ bersama org yg dia nikahi.

Kalau belum waktu-Nya Tuhan, sabarlah.

Yang tahu persis diri kita adalah Tuhan. Kalau kapasitas kita br mampu mengelola uang ratusan juta saja, jgn paksa diri kita utk memperoleh uang milyaran, hidup kita bisa ‘rusak’, spt timbangan dibebani beban yg lebih dr kapasitas menimbangnya, akhirnya jd rusak. Dulu hr Minggu rajin ke gereja, skrg rajin ke tempat wisata dan mall. Jgn sampai harta justru menjerumuskan kita ke neraka karena menjauhkan kita dr Tuhan.

Tuhan ingin kita kualitasnya ‘original’ bukan ‘kw’, harga yg ‘kw’ di bawah harga yg ‘ori’ krna kualitasnya pun di bawah yg ‘ori’. Org Kristen memang hrs bayar harga ‘lebih’ krna hasilnya nanti kualitas ‘ori’, hrs alami proses dan pemurnian, tdk instant tapi hasilnya ‘awet’.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.