Cantik Fisik dan Hati

DI 16112024

Ester 8:6
Karena bagaimana hamba dapat melihat malapetaka yang menimpa bangsa hamba dan bagaimana hamba dapat melihat kebinasaan sanak saudara hamba?”

Ester secara fisik pasti yg tercantik di zaman itu di seluruh kerajaan, terpilih menjadi ratu dan punya kedudukan tinggi tentunya, tapi jg Ester punya hati yang ‘cantik’.

Zaman di mana Ester hidup adalah bangsa Israel atau org-org Yahudi ada dlm sebagai bangsa yg terjajah dan rawan utk ditindas & mau dimusnahkan. Secara posisi, Ester sdh aman dari ancaman ikut dibunuh, tapi Ester tetap berusaha untuk menyelamatkan orang sebangsanya, tdk memikirkan keselamatan dirinya saja. Ini sebuah ‘kecantikan’ hati yang dia miliki, tdk semua org dlm kondisi aman & nyaman, tetap mau memikirkan nasib orang lain yg sedang terancam nyawanya. Hati yg tergerak oleh kasih dan punya belas kasihan, suatu kombinasi yg nyaris sempurna, cantik secara fisik dan jg hati. Ester berani datang pd raja walaupun dia tdk dipanggil, menurut peraturan itu sangat berbahaya, bisa jadi dia akan dihukum bila raja murka. Berkorban itu membutuhkan keberanian dan pengorbanan, dan Ester mau melakukan hal itu dgn resiko kehilangan nyawanya sendiri. Itulah bentuk dr kasih yg murni.

Sbg seorg pemimpin, baik dlm keluarga, dlm lingkungan tempat tinggal kita maupun saat kita di kantor atau perusahaan, kita jg harus memikirkan kebutuhan org-org yg ada dlm pimpinan kita. Mereka punya hati dan punya kebutuhan, kalau kita peduli maka kita jadi pemimpin yg melayani, spt teladan yg Yesus berikan pd kita. Memang ini berlawanan dgn prinsip dunia yg mengatur bawahan itulah yg melayani atasannya. Hal ini perlu kita untuk pahami dilihat dr sudut pandang Tuhan. Hal yg pertama Tuhan lakukan sbg bentuk suatu tindakan melayani adalah menutup tubuh dr Adam dan Hawa yg saat itu jatuh dlm dosa dan akibatnya mereka telanjang. Harusnya itu yg Adam dan Hawa hrs lakukan, tp karna mereka takut, Tuhanlah yg akhirnya dengan kasih-Nya menutup tubuh mereka. Kasih itu salah satunya adalah menjd ‘cover’ atau jadi penutup sesuatu: “Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa”(1 Petrus 4:8).

Jadilah pemimpin yg melayani, bukan saja dihormati tapi jg dikasihi, butuh waktu utk bs memahami ini dgn tepat, mulailah dari dlm keluarga kita sendiri.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.