DI 18112024
Ayub 2:10 ILT3
Namun dia berkata kepadanya, “Engkau berbicara seperti bicaranya seorang wanita bodoh! Akankah kita menerima yang baik dari Elohim, dan tidak mau menerima yang buruk juga?” Dalam kesemuanya ini Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Pandangan Ayub yg mungkin bertentangan dgn akal sehat bs kita baca dari ayat di atas, sesuatu yg baik dan buruk itu dari Tuhan, jd Ayub memahami bhw yg buruk itu juga dari Tuhan.
Biasanya org memahami Tuhan sbg pribadi yg memberikan semua yang baik, kesehatan, berkat keuangan, keluarga harmonis, bisnis yg meningkat pesat, dsbnya, sedangkan hal yg buruk itu datangnya dr si jahat. Tp realita hidup ini menunjukkan bhw hal buruk dapat terjadi atas hidup kita atas seizin Tuhan. Yg jadi pertanyaan bnyk orang adalah mengapa Tuhan izinkan itu terjadi? Bahkan pertanyaan berikutnya ialah mengapa Tuhan spt biarkan si jahat bebas sekali melakukan hal buruk di dlm hidup kita? Yang pasti adalah Tuhan kita selalu memikirkan dan merencanakan yang terbaik utk hidup setiap anak-anak-Nya, tapi karena dosa manusialah, sesuatu yg buruk itu bisa terjadi dalam hidup semua org. Dosa kita memang diampuni, tetapi dampak yang dihasilkan dr perbuatan dosa kita tetap hrs kita pikul, tergantung dosa apa yg telah kita perbuat. Dampak dr dosa pasti selalu yang negatif, bukan yg positif.
Ayub sadar bhw anak-anaknya berdosa dan dia selalu secara rutin mempersembahkan korban bakaran supaya semua anaknya bisa diampuni dosa-dosanya. Dosa yg berakibat kematian memang tergolong dosa besar yg mungkin nyaris tdk terampuni. Hanya Tuhan yg tahu bgmna Dia mempertimbangkan satu dosa, apakah hukumannya berat atau tidak. Kita terkadang hanya bisa melihat dampak, tapi tidak memahami penilaian Tuhan atas dosa yang kita perbuat. Karena itulah jangan kita berbuat dosa jika tidak ingin mengalami yg buruk dlm hidup kita. Di sisi berbeda, hal buruk bs saja bukan akibat dari dosa, tetapi memang Tuhan izinkan org lain melakukan yg buruk pd kita, ini sebagai sebuah ujian yg hrs kita jalani. Apakah ini sebagai ujian iman atau ujian kesabaran, atau ada tujuan mulia yg Tuhan inginkan dihasilkan oleh kita lewat ujian yg kita jalani. Jadi kita jangan dengan sengaja menyalahkan Tuhan, tetapi dengan rendah hati selalu menerima semua terjadi karena Tuhan yg mengizinkannya.
Jalani hidup ini dengan hati yang bersyukur dan pola pikir yg benar, Dia izinkan sesuatu terjadi dan Dia akan memulihkan semuanya ketika kita lulus dr ujian kehidupan ini.