DI 01092025
1 Raja-raja 12:14
ia mengatakan kepada mereka menurut nasihat orang-orang muda: “Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu, tetapi aku akan menambah tanggunganmu itu; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi.”
Rakyat Israel meminta keringanan, namun Rehabeam, anak Salomo, yg saat itu baru saja menjd raja, justru berkata bahwa dia akan lebih menekan rakyat.
Akhirnya rakyat terpecah menjadi 2: yaitu 10 suku tidak lagi mendukung Rehabeam sbg raja Israel, hanya 2 suku yg tetap akui Rehabeam sbg raja (1 Raja-Raja 12). Dari kisah ini, kita belajar utk punya semangat ‘servant leadership’, diberi kekuasaan tapi bukan memerintah secara diktator, tetapi memerintah dgn semangat melayani. Dgn posisi yg tinggi tapi punya jiwa melayani, ini hal yg tdk mudah. Posisi tinggi mudah membuat seseorg lupa diri, bahkan agak kelewatan: menganggap diri spt Tuhan, yg tdk boleh dilawan dan harus patuh secara mutlak. Akibat dr kebijakan Rehabeam ini, dia kehilangan sebagian besar rakyat yang mendukungnya, 10 suku memilih seorang yg bernama Yerobeam menjd raja Israel, sementara 2 suku mendukung Rehabeam sbg raja Yehuda. Kerajaan Israel terpecah dua, yg awalnya disegani justru terpecah.
Apa yg sedang terjd di negara kita punya kemiripan dgn kisah Rehabeam ini, bagi rakyat, ada bbrpa aturan yang dianggap semakin membebani rakyat yg sedang dalam keadaan tdk baik-baik saja. Demo terjd di berbagai tempat, protes dgn keras diteriakkan, semoga tdk terjd sama spt kisah dlm ayat ini, perlunya peduli dgn keadaan rakyat, dengarkan keluh kesah yg mereka katakan, jgn lagi lebih membebani rakyat dgn aturan dan kebijakan yg justru lebih memberatkan drpd sebelumnya. Ini jg pelajaran bagi kita, kalau kita ada dlm posisi pemimpin, jgn justru otoriter atau menindas, kekuasaan yg kita miliki harus dipertanggung jawabkan pd Tuhan, ingat akan hal ini, supaya kita jangan bertindak sembarangan dan merugikan mereka yg kita pimpin, tp jadilah pemimpin dgn jiwa melayani, bukan dibenci tetapi dikasihi.
Jangan menekan org-org yg kita pimpin, tapi arahkan mereka utk melakukan yang terbaik, jgn diperberat bebannya, tapi kita hrs memimpin dgn penuh kasih.