Pantaskah Kita Marah?

DI 22082025

Yunus 4:4 ILT3
Tetapi YAHWEH berfirman, “apakah pantas engkau marah kepada-Ku?”

Mengapa Yunus marah pd Tuhan? Bahkan dia meminta utk dicabut saja nyawanya, yg jd alasannya ternyata keputusan Tuhan yg membatalkan hukuman terhadap Niniwe.

Begini pemikiran Yunus: nanti jg akhirnya Tuhan membatalkan hukuman pd Niniwe, jadi buat apa aku diutus jauh-jauh ke sana? Bukannya lebih baik aku mengurusi urusan sendiri yg membawa manfaat utk hidupku sendiri? Ayat ini terjadi setelah Yunus telah dimuntahkan dr dlm perut ikan besar, lalu pergi memberitakan pesan Tuhan ttg yang akan Tuhan beri hukuman pd Niniwe. Hasil akhirnya ternyata Niniwe bertobat, Tuhan tdk jadi memberikan hukuman. 3 hari dlm perut ikan ternyata belum cukup membuat Yunus dgn rela hati kembali melakukan yg ditugaskan Tuhan. Seharusnya apapun yg jadi hasil akhirnya, apakah Tuhan jadi utk menghukum Niniwe atau hukuman itu pd akhirnya dibatalkan, yg penting adalah dia telah melaksanakan tugasnya. Yunus jadi marah karena merasa tugas yg diberikan kepadanya itu spt sebuah ‘permainan’, dan dirinyalah dilibatkan dlm permainan itu.

Tuhan punya kedaulatan, termasuk di dlm menentukan sesuatu, dan ini terkadang bs berbeda dgn perkiraan kita, berbeda dr apa yg kita inginkan. Bgmna jika Tuhan justru ‘memberkati’ org yg memusuhi kita? Orang lain malah duluan ditolong Tuhan, apakah masalah kita tdk penting bagi Tuhan? Jika ayat ini dipertanyakan pd diri kita: pantas atau tdk kita marah pd Tuhan, apa jawaban yg kita berikan? Di mulut mgkin kita tidak berani mengakui, tp dlm hati tetap kita tdk setuju dgn keputusan Tuhan. Ingatlah bhw Tuhan punya kedaulatan penuh, kita tidak boleh menyanggah atau tdk setuju, harus berpikir bhw Tuhan itu baik, keputusan yg Dia tentukan jg pasti baik, walaupun tidak spt yang kita harapkan. Dia menginginkan org berdosa utk bertobat, salahkah Tuhan berbuat baik bagi org berdosa? Berpikirlah yg jernih, siapa tahu melalui kebaikan yang Tuhan tunjukkan itu, org berdosa ini mulai tersentuh hatinya dan mau bertobat.

Marah pd Tuhan itu suatu hal yg tdk pantas kita tunjukkan, jadilah hamba yg baik, hrs setuju dgn apapun yg Tuhan tentukan, jgn protes dan marah.

Posted in Renungan | Comments Off on Pantaskah Kita Marah?

Bertolak Belakang Dengan Realita

DI 21082025

Yunus 1:9-10
Sahutnya kepada mereka: “Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan.”
Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: “Apa yang telah kauperbuat?” — sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.

Perkataan Yunus ini dikatakannya sblum akhirnya dia dicampakkan ke laut karena mengakui bhw dialah penyebab mengapa seisi kapal itu terkena badai.

Perhatikan kata: aku takut akan TUHAN”, bukankah seharusnya kalau takut Tuhan itu dia tdk melarikan diri dr tugas pergi ke Niniwe? Ini jg kenyataan yg banyak dapat kita jumpai ttg org Kristen: aku takut akan Tuhan, tetapi buktinya banyak melakukan dosa dan hidup semaunya sendiri. Tidak punya integritas diri, yg dikatakan beda dg yg dilakukan. Sederhana saja: kita sering berkata bhw percaya Tuhan, tapi benarkah sungguh kita percaya? Saat berhadapan dgn masalah kenapa kita mengandalkan kekuatan sendiri? Kenapa kita cepat untuk mencari cara alternatif? Di mana percaya dan iman kita pd Tuhan? Mengaku orang Kristen tapi kelakuan spt setan? Apa kita sudah kehilangan rasa malu, sudah tebal muka dan kebal rasa? Berusahalah untuk selalu menjaga perkataan selaras dengan perbuatan kita.

Jadi mulailah utk berbenah diri mulai dari sekarang, supaya nanti saat berhadapan dlm pengadilan Tuhan, kita semua dapat menunjukkan kesaksian hidup yg baik sbg seorg pengikut Kristus. Jgn tunggu nanti sdh tua mau bertobat sungguh-sungguh, umur tdk seorg manusiapun yg tahu, jika kita meninggal di usia muda, kesempatan utk melakukan bertobat di masa tua sdh tdk ada lagi. Apakah kita ingin hidup kita ini berakhir tragis di neraka? Saat terima tawaran utk percaya Yesus, kita menangis sesegukan, tp dlm hidup selanjutnya, kita malah tertawa-tawa dlm dosa, jgn anggap murah keselamatan yang Tuhan sediakan, jgn terlalu ‘pede’ pasti masuk surga! Yang menentukan masuk surga atau tidak ialah Tuhan, sang Pemilik Surga, ada syarat dan ketentuan yg hrs kita penuhi supaya layak utk menikmati kekekalan bersama Tuhan.

Jadilah org yg tdk munafik, yg dikatakan hrs selaras dgn kelakuan, benahi diri dan bertobat sungguh-sungguh, kita tdk tahu kapan kita menghadap Tuhan.

Posted in Renungan | Comments Off on Bertolak Belakang Dengan Realita

Pembawa Sial?

DI 20082025

Yunus 1:7
Lalu berkatalah mereka satu sama lain: “Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini.” Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.

Sebagian kalangan menyakini adanya org yg membawa pengaruh, apakah pengaruh yg positif atau negatif, sebutannya adalah pembawa ‘hoki’/untung, tapi sebaliknya yg membawa rugi/kemalangan disebut org pembawa sial.

Misalnya apa yg terjadi dlm satu keluarga setelah kelahiran seorg anak, ekonomi yg makin meningkat, anak itu disebut sbg yg membawa ‘hoki’/keberuntungan. Tapi jika sebaliknya, sejak anak itu lahir, keluarga mengalami banyak kemalangan, anak ini disebut sbg pembawa sial. Apakah pikiran spt ini boleh dibenarkan? Kisah Yunus yg lari dr tugas yg diberikan Tuhan, akibatnya mereka yg sekapal dgn Yunus mengalami badai sehingga mengancam nyawa, ketika diundi didapatilah Yunus sbg yg pembawa sial, setelah Yunus dicampakkan ke dalam laut, maka badai itu berhenti. Jadi pikiran ttg pembawa hoki ataukah sial, ini pikiran yg hrs dimaklumi, bisa dikatakan benar, tp juga jgn dijadikan patokan, semua hrs kita lihat dulu kasusnya, dan kita hrs mengerti apa yg hrs kita lakukan terhadap org yang diberi label spt itu.

Tuhan mengajar kita hrs mengasihi orang lain, dampak apapun yg mereka timbulkan pd kita, hrs tetap dikasihi. Misalnya anak yg dianggap pembawa sial, jgn justru mau disingkirkan, anak adalah pemberian dari Tuhan utk kita rawat dan besarkan. Yg hrs dilakukan adalah memikirkan cara bgmna mengantisipasi ketika hal yg buruk terjadi, bawa anak itu konseling pd hamba Tuhan, jika perlu dilayani pelayanan pelepasan di gereja, supaya jika itu karena ada kutuk di dlm diri anak itu, kuasa Tuhan yg bekerja mematahkan kutuk itu. Karyawan yg kita anggap tdk membawa keuntungan, coba utk diajari lebih lagi, mgkin saja karyawan ini hanya kurang pengetahuan atau kurang percaya diri. Jadi dicari tahu dulu kenapa seseorg membawa pengaruh buruk, karna mereka jg hrs tetap dikasihi, kutuk diubah jadi berkat oleh kuasa Tuhan.

Kasihi sesama kita dengan tulus, jangan sampai mereka kecewa pd Tuhan karena tingkah laku kita, ajari mereka utk menjadi pribadi yg lebih baik.

Posted in Renungan | Comments Off on Pembawa Sial?

Apakah Yunus Bangkit Dari Kematian?

DI 19082025

Yunus 2:2
katanya: “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.

Perkataan ‘dari tengah-tengah dunia orang mati’ dalam ayat ini apakah sebuah kiasan dr keadaan Yunus dalam perut ikan besar, ataukah itu kejadian yg sesungguhnya?

Kalau kita periksa kata dunia org mati dlm bahasa aslinya, jelas itu adalah sheol atau hades yaitu dunia org mati. Org yg masih hidup tentu saja tempatnya di dunia, bkn di dunia org mati. Jadi apakah Yunus itu mati saat ditelan ikan besar? Ada baiknya kita melihat ayat ini: “Tetapi jawab-Nya kepada mereka: “Angkatan yang jahat dan tdk setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus” (Matius 12:39). Yesus mati dan bangkit di hari ke-3, yang menarik adalah kematian dan kebangkitan Yesus, Dia mengutip ttg Yunus, dari 2 ayat ini maka sangat masuk logika apabila kita mendapat kesimpulan bhw Yunus mgkin saja benar-benar mati sehingga roh Yunus ada dlm dunia org mati, dan setelah 3 hari dlm perut ikan, dia dimuntahkan keluar dg tubuh yg masih utuh dlm keadaan hidup.

Memang tidak ada disebutkan bhw Yunus mati dlm perut ikan besar itu, namun jika kita menggunakan logika pengetahuan yg ada, mungkinkah bs seseorg tetap hidup dan bernafas selama 3 hari dlm tempat yg tertutup? Perut ikan tentunya tdk terbuka penuh oksigen, sulit utk bernafas. Sedikit masuk akal kalau Yunus mati dalam perut ikan besar itu dan rohnya ada dlm dunia org mati atau sheol/hades, tubuhnya tidak hancur itulah keajaiban Tuhan, kuasa-Nya yg sanggup melakukan apapun. Sekali lagi ini hanyalah sebuah kesimpulan pribadi yg kebenarannya hrs diuji kembali. Walaupun tdk terlalu penting apakah Yunus mati dlm perut ikan atau tidak, kita melihat dengan jelas bgmna kuasa Tuhan itu tak terbatas dan Dia ingin tugas yg Dia berikan kepada Yunus harus diselesaikan. Tuhan berikan kesempatan lagi pd Yunus utk melakukan tugas yg diberikan kepadanya.

Ketidak taatan akan membawa kita dalam masalah besar, bisa saja nyawa terenggut karenanya, selesaikanlah tugas yg Tuhan percayakan utk kita lakukan.

Posted in Renungan | Comments Off on Apakah Yunus Bangkit Dari Kematian?

Senang Dalam Penderitaan

DI 18082025

2 Korintus 12:10
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Apakah kita ingin terus menerus mengalami keadaan yg penuh siksaan dan penderitaan? Rasul Paulus berkata justru dia senang dan rela, mengapa?

Normalnya org tdk mau berlama-lama dalam keadaan ditekan apalagi disiksa, menderita dan teraniaya, maka biasanya berteriak utk minta pertolongan Tuhan supaya lebih cepat datangnya. Apakah pola pikir Paulus ini tdk normal? Apakah karena terlalu banyak telah mengalami perlakuan buruk sehingga punya pandangan spt itu? Nanti dulu, dlm ayat ini perhatikan kata ‘oleh karena Kristus’, jadi kita hrs mengesampingkan penderitaan jenis yg lain, kita fokus pd penderitaan sbg seorang hamba Kristus, penderitaan sbg org Kristen. Memang ada penderitaan jenis lain, tapi itu bukan yg dimaksud Paulus dlm ayat di atas. Zaman gereja mula-mula, ada masa di mana jemaat Tuhan mengalami aniaya, jadi target, ini bs kita baca sejak Kisah Para Rasul 6 dan itu masih terjadi hingga sekarang di seluruh dunia, apalagi di tempat di mana org Kristen jumlahnya adalah minoritas, banyak sejarah yg menceritakan hal itu.

Menjd hamba Kristus, seorg Kristen hrs siap mengalami aniaya hingga kehilangan nyawa karena Kristus, para martir yang mati sudah dalam jumlah banyak dan Tuhan menunggu jumlah martir genap, barulah dimulai suatu bagian rangkaian akhir zaman: “Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka (Wahyu 6:9,11). Jadi ada perlakuan khusus Tuhan bagi org-org yang menderita terbunuh oleh karena Kristus, jadi ini mgkin penyebab mengapa Paulus senang dan rela menderita karena Kristus. Meskipun secara fisik akan melemah, tetapi roh menjadi kuat oleh karena semuanya itu. Tubuh bisa mati tetapi roh kekal adanya, menderita karena Kristus, itu sebuah kehormatan bagi seorang Kristen sejati.

Apakah kita ‘dianiaya’ karena kita pengikut Kristus? Tetaplah miliki roh yang kuat walau fisik kita makin melemah, ada upah Tuhan yg disediakan utk kita.

Posted in Renungan | Comments Off on Senang Dalam Penderitaan

Tidak Semua Dikabulkan

DI 16082025

Matius 26:42, 44-45
Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”
Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.
Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.

3x Yesus memohon pada Bapa supaya oleh perkenanan Bapa, cawan penderitaan yang harus Dia ‘minum’ itu boleh dilakukan, tetapi permohonan itu tdk dikabulkan.

Seringkali pola pikir kita ttg Tuhan itu salah, misalnya: kita pikir kalau kita hidup kudus & berkenan, pasti semua permintaan kita pada Tuhan pasti dikabulkan. Pd kenyataannya di dlm kisah ini, permintaan Yesus ditolak Bapa karena memang semua itu hrs Yesus jalani supaya tujuan-Nya datang ke dunia itu dapat digenapi. Kurang apa Yesus di mata Bapa? Dia kudus, taat, mendapat perkenanan, tapi tetap ditolak permintaan-Nya. Milikilah pola pikir yg benar ttg Tuhan terutama dalam hal pengabulan doa permintaan kita. Ada yang Dia berikan sesuai yg kita minta, ada jg yang Dia berikan justru berbeda dgn yg kita minta, tetapi ada jg permintaan kita yg ditolak dgn alasan tertentu. Apakah permintaan kita itu bergantung pd kekudusan dan perkenanan hidup kita di hadapan Tuhan? Banyak orang kecewa pd Tuhan karena pola pikir ini, karna inilah pola pikir manusia ttg manusia lainnya yaitu kalau kita baik-baik, org akan senang & memberikan yg kita minta.

Jangan kecewa bila suatu saat permintaan kita ditolak Tuhan. Contoh dlm Alkitab ada 2 kisah, pertama kisah raja Daud yg berpuasa utk hidup anaknya dgn Batsyeba, ditentukan oleh Tuhan akan mati, tetapi tetap berpuasa: “Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.” (2 Samuel 12:23). Yang kedua ttg rasul Paulus: “Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku” (2 Korintus 12:8-9). Hormati kedaulatan Tuhan dlm hal mengabulkan permintaan kita, apapun yang Dia putuskan, terimalah dgn kebesaran hati.

Jangan jadi ‘anak manja’ di hadapan Tuhan, jadilah dewasa dlm kerohanian, bersyukur jika permintaan kita dikabulkan, tapi jangan ‘ngambek’ kalau Tuhan menolaknya.

Posted in Renungan | Comments Off on Tidak Semua Dikabulkan

Tuhan Melihat Hati

DI 15082025

1 Samuel 16:7
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

Hati manusia siapa yg tahu, kecuali Tuhan & org itu sendiri, yg terlihat mata hanya sebuah tampilan luar namun Tuhan lebih peduli dgn keadaan hati seseorg.

Penampilan luar tidak selalu mencerminkan kualitas diri seseorg, seorg yg berlimpah dgn harta tentu akan berpenampilan lebih bagus drpd yg berkekurangan. Ketampanan dan jg kecantikan bs direkayasa dgn operasi yang sekarang sdh sangat canggih. Badan kekar bs diperoleh dgn olahraga teratur. Tampilan luar seseorg bs diatur oleh kekayaan, tetapi kualitas hati seseorg, tdk dapat dipoles dgn harta, karena mgkin saja org yg sederhana ekonominya bs punya kualitas hati yg lebih baik dibandingkan dgn org kaya. Tentu kita hrs paham jg, banyak org kaya yg punya hati baik, ada jg org miskin yg berhati buruk, jadi memang bergantung pd kepribadian org itu masing-masing. Perbuatan baik bs saja dgn sengaja dilakukan, namun terselip motivasi dan tujuan lain yg menguntungkan diri sndri. Orang zaman skrg menyebutnya ‘pencitraan’ semata, supaya terlihat baik dan org banyak akan memuji.

Hati manusia adalah suatu perbendaharaan: “Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” (Lukas 6:45). Apa yang akan kita simpan dlm hati kita? Semua yang berharga, mulia, dan baik, ataukah sampah yg justru merusak hati kita? Salah satu hal yg menjd sampah dlm hati adalah dendam, selain itu jg pikiran jahat dan kutukan. Isi dr hati bs dinilai dr ucapan yg diperkarakan, tp ada org yg sengaja bermulut manis, tapi pny niat jahat di baliknya, suatu saat terbongkar dan barulah kita tahu keaslian hati orang itu. Jd tdk cukup menilai org dr ucapannya, bisa saja itu tipuan, ucapan yg selaras dengan yg diperbuat seseorg, itulah penilaian yg benar, dgn kata lain, org yg punya kualitas hati baik, dialah org yg memiliki integritas yg baik.

Kelola hati kita dgn benar, itu bukan tugas yg dibebankan pd org lain, Tuhan memproses hati kita, tapi kita sendirilah yg menentukan apakah kita bs lulus dari proses Tuhan atau tidak.

Posted in Renungan | Comments Off on Tuhan Melihat Hati

Tuhan Yang Berperang

DI 14082025

Yosua 10:42
Semua raja ini dan negeri mereka telah dikalahkan Yosua sekaligus, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN, Allah Israel.

Kemenangan yg diperoleh bangsa Israel dlm banyak peperangan disebabkan karna Tuhan yg berperang utk org Israel, ada peran besar Tuhan ketika bangsa Israel berperang.

Namun tercatat jg beberapa kekalahan dlm peperangan yg dialami bangsa Israel, bgmna kita memahaminya? Sederhananya, hrs kita pahami bhw ketaatan pd Tuhan itu menjadi satu penentu kemenangan atau kekalahan yabg akan dialami. Tuhan berjanji menyertai, tapi kalau ada larangan Tuhan yg dilanggar, maka ada resiko yg hrs ditanggung sendiri. Jadi penyertaan Tuhan itu suatu janji Tuhan yg pasti Dia akan genapi, namun perjanjian itu tentu ada unsur syarat di dalamnya, beda dgn anugerah yg tdk butuh persyaratan, ini karena diberikan secara cuma-cuma. Kalau ada hasil buruk yg didapat, berarti ada yang salah dgn diri org itu sendiri, koreksi diri dan jgn menyalahkan Tuhan, coba lihat ketaatan yg kita lakukan, taat sepenuhnya atau hanya sebagian? Ada bagian yg tdk ditaati, di mata Tuhan itu sama saja tdk taat, atau sengaja mengubah perintah Tuhan karena kita punya pemikiran sndri yg ‘liar’.

Bertindak di luar apa yg diperintahkan oleh Tuhan, bs kita lihat dr peristiwa raja Saul yg saat itu diperintah Tuhan untuk menghabisi org Amalek tanpa tersisa: “Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?(1 Samuel 15:19). Kadang apa yg dipikir baik menurut kita, itu belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan. Ingin menyenangkan hati Tuhan tp dengan cara kita sendiri, terkadang itu justru dianggap sebuah ketidak taatan yg fatal sehingga Dia menarik kembali semua yg pernah Dia berikan pd kita. Memanipulasi mencari keuntungan pribadi dgn memakai ‘label’ utk Tuhan, ini suatu motivasi yg salah. Tuhan menyukai ketaatan drpd apapun yang kita persembahkan kepada Dia. Jgn berpikir ‘liar’, itu benih pemberontakan pd Tuhan yg sering tdk disadari akan berkembang menjd ketidak taatan serta melawan Tuhan.

Taat saja, jgn kurangi atau tambahi apa yang Tuhan perintahkan, itu sama dgn melawan perintah Tuhan, akibatnya akan merugikan di masa kini maupun masa depan.

Posted in Renungan | Comments Off on Tuhan Yang Berperang

Tuhan Dalam PL Kejam?

DI 13082025

Bilangan 26:10
tetapi bumi membuka mulutnya dan menelan mereka bersama-sama dengan Korah, ketika kumpulan itu mati, ketika kedua ratus lima puluh orang itu dimakan api, sehingga mereka menjadi peringatan.

Mungkin timbul dlm pikiran kita, knpa Tuhan dlm PL terlihat kejam dan sadis, tapi dlm PB terlihat penuh kasih, apakah Tuhan berbeda sifatnya?

Yg perlu kita pahami adalah Tuhan baik dlm PL maupun PB adalah pribadi Tuhan yg tdk berbeda, lalu knpa terlihat sifat-Nya berbeda dan sangat besar perbedaannya? Dalam PL, Tuhan terlihat sadis, misalnya ketika bangsa Israel berperang, Dia memerintahkan supaya menghabisi semua lawan tanpa tersisa atau hidup: “Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seorang pun yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel (Yosua 10:40). Dlm perang hanya ada 2 opsi yaitu ditaklukkan menjd budak atau menang menjd penguasa, jika tersisa sedikit yg hidup maka itu bs jd bibit timbulnya perlawanan & pemberontakan di masa depan. Kebinasaan dlm PL menjd satu bentuk hukuman Tuhan karena dosa, spt yg terjd pd Sodom-Gomora.

Dlm PB, bangsa Israel ada di bawah kendali jajahan Romawi, ada raja bagi org Israel yg diangkat oleh penguasa Romawi saat itu. Di sini terlihat jelas bhw nyaris tdk ada perang besar spt dlm PL. Jika dlm PL, fokus cerita pd bgmna Tuhan membentuk bangsa Israel hingga menjd sebuah kerajaan, maka di PB, fokus Tuhan adalah membentuk gereja-Nya hingga menyebar ke seluruh dunia. Kita tahu bhw ketika gereja awal berkembang, banyak aniaya yg terjd tapi tangan Tuhan menyertai hingga gereja tetap ada hingga saat ini. Dlm situasi perang tentu perlu ketegasan hingga berwujud pd kekejaman, membunuh musuh bukan berarti melanggar perintah utk jangan membunuh, ini beda situasinya. Dlm PB, kita diajar utk mengedepankan kasih, fokus bkn hidup di dunia saja, tetapi pd hidup kekal yg nantinya setiap dr kita akan alami. Jd bukan Tuhan berubah sifat, tp karena fokus-Nya di PL dan PB itu berbeda.

Tuhan tdk mentolelir dosa, dlm PL Tuhan jg terlihat memberi kemurahan pertobatan, tp kalau manusianya menolak bertobat, maka hukuman Tuhan turun, dlm PB jelas bahwa upah dosa adalah maut, kematian kekal.

Posted in Renungan | Comments Off on Tuhan Dalam PL Kejam?

Tidak Percaya Kata Tuhan

DI 12082025

Keluaran 16:26-28
Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu.”
Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.
Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: “Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?

Sudah Tuhan katakan bhw di hari ke-7 tidak ada manna yg turun, tp sebagian org Israel ada jg yg masih mencari di hari itu, sungguh hal ini membuat Tuhan kecewa.

Kalau boleh jujur, ada sebagian org yg hanya percaya banyak perkataan Tuhan, tp sedikit perkataan Tuhan masih belum dipercaya, ini karena bbrpa alasan, biasanya karena tidak sama dgn logika yg diyakini, perkataan yang Tuhan ucapkan bertentangan dgn logika, ini membuat pertentangan dlm batin & pikiran, mau percaya yg mana? Meragukan apa yang Tuhan katakan adalah bukti tidak dekatnya seseorg dgn Tuhan. Dlm hal pertemanan yg umum, seseorg akan percaya pd sahabatnya ketika dia mengatakan sesuatu, itu karna dia telah mengenal sahabatnya dgn baik. Ketika kita meragukan apa kata Tuhan, koreksi diri, bagaimana kualitas hubungan kita dg Tuhan selama ini, knpa sampai timbul keraguan yg diam? Biasanya karena situasi dan realita yg kita hadapi begitu menakutkan sehingga kita lebih menggunakan logika kita drpd iman yg ada dalam diri kita. Keraguan adalah tanda bahwa iman kita sedang lemah.

Tuhan berintegritas dgn ucapan-Nya, hanya dlm sedikit kasus tertentu, Dia mengubah yg jadi ketentuan-Nya, itupun dgn alasan yang istimewa pula. Jgn meragukan perkataan yg asalnya dr Tuhan: “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” (Bilangan 23:19). Tidak perlu sebenarnya kita sampai meragukan yg Tuhan katakan, demikian jg jgn meragukan maksud baik Tuhan sekalipun realitanya ini berbeda dgn perkiraan atau harapan kita. Yg hrs kita lakukan adalah tetap percaya walau keadaan yg terlihat mata bisa saja semakin menekan dan buruk. Tuhan menyertai dalam sepanjang hidup kita dgn syarat yaitu harus hidup kudus, benar, di hadapan Tuhan. Taat pd perintah Tuhan, jgn langgar larangan-Nya, kasihi Tuhan dgn segenap hati, beribadah dg setia kepada Tuhan.

Tuhan tdk mgkin berdusta spt manusia, yang Dia katakan sangat layak dipercaya, jgn kita biarkan realita melumpuhkan iman kita, tapi kuatkanlah iman kita dan jgn menyerah.

Posted in Renungan | Comments Off on Tidak Percaya Kata Tuhan