DI 02032016
Mazmur 4:4 Amplified Bible
Be angry [or stand in awe] and sin not; commune with your own hearts upon your beds and be silent (sorry for the things you say in your hearts). Selah
Marahlah [atau berdiri dalam kekaguman] dan jangan berdosa; berkelompoklah dengan hati kalian sendiri di atas tempat tidur dan diamlah (menyesali hal-hal yang kalian katakan di dalam hati). Selah
Saat kita marah, kalau sdh tak bs mengendalikan diri, maka kitalah yg dikuasai amarah, keadaan bs semakin buruk dan tdk terkendali. Di sinilah mgkin kita melakukan dosa yg sbnarnya tdk kita ingin perbuat.
Kalau memang hrs marah, marahlah, marah bkn sebuah dosa. Marah pd situasi yg tepat akan mendatangkan kebaikan, beda dg melampiaskan kekesalan dg marah-marah yg tak jelas, org lain jd korban marahnya kita. Apa yg kita hrs lakukan setelah marah? Meredakan level emosi kita. Caranya?
Berkomunikasi dg hati sndri di atas tempat tidur.
Ketika kita beristirahat, apakah sekedar membaringkan tubuh atau hendak tidur, itulah saat yg tepat utk kita mengevaluasi kemarahan kita. Apakah ada omelan atau perkataan yg kasar, sia-sia, tdk membangun, dsbnya, yg kita ucapkan terhadap org lain? Berkomunikasi dg hati sndri membuat kita pd akhirnya lelah dan tertidur. Fisik kita saat kita marah menguras bnyk energi dan butuh istirahat. Setelah kita tdr dan bangun dg tubuh yg segar, sangat membantu kita berpikir lebih fokus dan jernih. Fisik yg capek cenderung memancing emosi marah kita muncul.
Setelah marah, kita butuh menenangkan diri. Spt memadamkan kebakaran, hati yg ‘panas’ perlu didinginkan, jgn bnyk bcra setelah selesai marah, nanti mgkin timbul pertengkaran atau salah paham dan pd akhirnya kita kembali marah. Ini tdk menyelesaikan masalah, justru menciptakan masalah yg baru. Istirahatkan tubuh kita, evaluasi diri, jgn bnyk bcra dulu, ini yg membuat kita merasa tenang dan relax, emosi bs dipendam dan kita bs melihat situasi dg lebih jelas dan detail