Stop Menghakimi

DI 23042014

Roma 14:13 NKJV
Therefore let us not judge one another anymore, but rather resolve this, not to put a stumbling block or a cause to fall in our brother’s way.

Karena itu biarlah kita jangan menghakimi lagi satu dengan yang lain, sebaliknya berketetapan hati ini: tidak meletakkan sebuah balok sandungan atau sebuah sebab untuk menjatuhkan di jalan saudara kita.

Dari ayat ini kita temukan 2 tujuan utama dr sikap menghakimi sesama yaitu : membuat org lain ‘tersandung’ dan membuat org lain ‘jatuh’. Jelas keduanya bknlah maksud yg baik.

Setiap org punya kelemahan, apakah itu dlm sikapnya, karakter, perkataan, perbuatan dan cara hidupnya. Ketika mereka ‘tersandung’ dan ‘jatuh’, ini bknlah sesuatu yg patut disyukuri, tp justru sesuatu yg hrs kita cermati dan kalau bisa kita ikut menolongnya ‘bangkit’ dan membantunya mengatasi kelemahannya. Jgn jadikan bahan gosip apalg sengaja memancing emosinya, ini akan membuatnya tersandung dan jatuh lg.

Selain kelemahan, tiap org punya jenis godaan yg sulit ditaklukkan. Tdk selamanya org bs tahan digoda trs menerus. Jgn kita sengaja menggodanya dg tujuan mengambil keuntungan dr situasi yg sdg terjadi. Ketika mrka tergoda, kita tambahi dg menghakimi kecerobohannya, mempermalukannya di depan umum.

Tegur secara ’empat mata’ jika ingin mrka menyadari kesalahannya. Tetap jaga nama baik mrka di mata org lain. Kasih itu ‘mengcover’ kesalahan, bkn ‘menyiarkan’ kesalahan mrka. Bicara dr hati ke hati, jgn lukai perasaannya dan jgn kita jd org yg memperkeruh suasana.

Menilai dan berkomentar ttg keadaan org lain itu normal, tdk salah. Tapi jgn menghakimi, lihatlah diri kita sndri, masih ada hal-hal yg blm mampu kita kendalikan dan taklukkan. Kita sama saja dg org lain, masih bergumul dg kelemahan dan godaan, bisa tersandung dan jatuh dlm kasus yg sama. Jika kita menghakimi org lain, Tuhanlah yg akan menghakimi kita. Kalau kita mempermalukan org lain, Tuhan yg akan membalasnya pd kita.

About KoDan

Tuhan bicara pada kita melalui berbagai cara, salah satunya melalui tulisan renungan yang diinspirasikan melalui pewahyuan Firman Tuhan, dan lewat media ini, kerinduan saya kita makin mengenal Tuhan Yesus Kristus lebih intim lagi.
This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.