DI 15022019
Matius 8:13
- Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Utk memahami ayat ini perlu kejelian, jika tdk maka kita salah mendptkan pengertian dr perkataan Yesus ini. Mari kita perhatikan bersama.
Apa yg kita percayai ttg Tuhan maka itu yg akan terjd atas kita. Perwira dlm kisah di atas memiliki kepercayaan yg benar ttg Tuhan dan Tuhan memperhitungkannya dg memberikan pengabulan permintaan sesuai dg kedaulatan-Nya. Selalu ada mujizat yg terjd ketika seseorg percaya pd Tuhan dg menunjukkan pengenalannya akan Tuhan. Jd ini bkn asal beriman pd kuasa Tuhan, tetapi beriman yg ‘menyentuh’ pribadi Tuhan.
Scra sederhana kita bandingkan dg perempuan yg 12 tahun sakit pendarahan, dia percaya bila bs menyentuh jumbai jubah Yesus maka dia akan sembuh, dan itu terjd. Sama-sama percaya akan kuasa Tuhan, dan sama-sama berhasil ‘menyentuh’ Tuhan. Scra fisik perempuan ini lemah, maka dia tahu sulit utk bs bcra lgsg dg Tuhan krna bnyk org mengerumuni Yesus, dia mgkin cm bs merangkak, yg di dpn matanya yg bs dia sentuh hanya jumbai jubah Yesus. Si perwira dlm ayat ini fisiknya baik, shga imannya bkn diarahkan pd fisik Yesus, tp pd kemahakuasaan-Nya yg tdk bs dibatasi oleh ruang dan waktu.
Knp bnyk org yg katanya beriman tp tdk mendpt apa yg ia imani? Krna imannya bkn berfokus pd Tuhan, tp pd permintaannya sndri. Buatlah iman kita mampu ‘menyentuh’ Tuhan, artinya bljar memahami jalan pikiran-Nya Tuhan. Jgn mulai mengatur-atur Tuhan, ini kesalahan yg umumnya terjd. Terserah Tuhan mau pakai cara bgmna, waktu-Nya itu kpn, itu kedaulatan Tuhan, tp tunjukkanlah iman kita bkn berdasarkan hikmat manusia, tp hikmat dr Tuhan. Dasar kita percaya itu apa? Dari cerita org atau hasil pengenalan ttg pribadi Tuhan? Rendahkan diri di hadapan Tuhan, ini jg bagian dr iman kita pd Tuhan. Sadar siapa kita ini di hadapan Tuhan, sadar hrs bgmna bersikap di hadapan Tuhan.