DI 30062022
Kejadian 27:41
Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: “Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh.”
Saat perkataan ini diucapkan, Ishak belum mati, masih hidup, namun Esau, anaknya, sudah mulai berpikir utk membalas dendam setelah nantinya hari-hari perkabungan sudah lewat.
Menginginkan orgtua cepat mati, ini suatu sikap yg tdk baik, walaupun secara usia memang sdh cukup tua dan waktunya mgkin tdk lama lagi. Ini hal yg tdk patut dicontoh dilakukan oleh semua org, apalg kita sbg anak-anak Tuhan. Padahal yg kita ketahui adalah bhw Esau ialah ‘anak emas’ yg Ishak sangat kasihi, seharusnya Esau menjd anak yg tahu balas budi, namun dendamnya pd Yakub sdh menguasai hati dan pikirannya, jelas ini membuat dia tidak lagi bs berpikir jernih dan hanya punya keinginan utk bs membunuh Yakub secepatnya. Bukan hanya baru berupa pikiran, tapi sdh diucapkan pd org lain sehingga ibunya yaitu Ribka mengetahui rencana itu & berusaha utk menyelamatkan Yakub, tdk ingin kehilangan kedua anak kembarnya dalam satu hari. Setelah sekian tahun kemudian akhirnya Esau & Yakub berdamai dan dendam itu tdk membuat timbul korban nyawa. Kadang memang waktu menjadi sesuatu yg bs menyurutkan dendam, namun ini perlu jg disertai dgn jalan pemikiran yang jernih dan mau membuka hati utk mendengar nasehat dr Tuhan maupun org lain. Harus dipisahkan utk sementara waktu memang bs dilakukan supaya tdk adanya jatuh korban akibat dendam.
Menginginkan orgtua cepat mati tentu dlm bnyk pandangan org adalah suatu ‘dosa besar’ yang hanya dilakukan oleh anak yg durhaka. Ishak br meninggal saat berumur 180 tahun (Kejadian 35:28), berarti ada jarak waktu cukup lama dari sejak peristiwa pemberkatan atas Yakub terjadi, Yakub lari dan tinggal di rumah Laban selama 20 tahun (Kejadian 31:38) dan ada bbrpa jedah waktu sekian tahun lg hingga tiba saatnya Ishak meninggal. Perkiraan Ishak bhw umurnya tidak akan lama lagi ternyata keliru, dia masih hidup lebih dari 20 tahun lagi, ini tentu mengingatkan kita bahwa umur manusia itu memang sebuah rahasia Tuhan, ada yg kita kira umurnya pendek ternyata panjang, ada yg umurnya kita kira msh panjang, ternyata pendek. Tdk boleh kita untuk menginginkan kematian seseorang datang lebih cepat dr waktu yg Tuhan tentukan, apalg orgtua kita sndri, ditambah alasannya krna ingin cepat mendapatkan warisan hartanya, atau krna sdh bosan merawat penyakitnya berbulan-bulan dan sudah menghabiskan bnyk uang utk biaya slma perawatannya. Apakah kasih sayang orgtua bisa dibandingkan dan diukur dgn sejumlah nilai dari harta yg kita miliki?
Rawatlah orgtua di masa tuanya, apakah mrka dlm keadaan sehat atau sakit, itu adalah suatu kesempatan emas bagi kita sebagai anak untuk membalas budi dan menunjukkan bakti kita pd orgtua selagi mereka masih hidup.