DI 11062024
Mikha 7:18-19
Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Tubir laut adalah bagian terdalam spt jurang di bagian bawah laut, jadi ini digunakan utk menggambarkan bgmna dosa kita ‘dibuang sangat dalam’ hingga tak terlihat mata lagi.
Di dlm ayat ini disebutkan jenis-jenis hal yg jahat dilakukan manusia: dosa, pelanggaran, dan kesalahan. Dosa tentu sesuatu yg tidak sesuai hukum Tuhan, tidak tepat sasaran spt yang Tuhan inginkan atas hidup manusia, yg jelas adalah berani melawan Tuhan dengan sengaja berbuat kebalikan dr hukum Tuhan. Pelanggaran berarti melakukan sesuatu itu kurang dr yg diperintahkan atau tindakan yg melebihi batas yg telah ditetapkan. Sesuatu yg disebut kesalahan tentu saja berlawanan dgn kebenaran Tuhan. 3 hal ini tentu sangat mengganggu keharmonisan hubungan kita dgn Tuhan secara pribadi, penghalang yang hrs disingkirkan supaya doa-doa kita dapat dipedulikan oleh Tuhan. Tuhan tahu bahwa manusia tdk mampu mengatasi masalah yg diakibatkan oleh 3 hal ini, karena itulah Dia berinisiatif memberikan pengampunan bagi kita, membuang semuanya ke dlm tubir laut artinya tdk mau terlihat oleh mata.
Ada orang yg bertanya, jika Dia mengampuni cukup dgn kehendak-Nya, lalu mengapa Dia mengutus Yesus utk disalibkan, mati untuk menebus dosa manusia? Kita harus paham bhw akibat dosa adalah maut: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23). Maut inilah menjd sesuatu yg dikalahkan sehingga manusia bs menikmati hidup kekal di surga. Spt sembuh dr sakit, tetapi efek penyakitnya masih ada, dan ini hrs dibereskan jg. Manusia selalu bs trs berbuat dosa sepanjang hidupnya, harus brp kali Tuhan murka? Karena itulah Yesus diutus utk menebus dosa manusia, satu utk semua, sehingga murka Tuhan tdk lagi turun dgn sangat dahsyatnya karena dosa yg kita lakukan, walau masih ada saat di mana Dia murka namun tdk berkelanjutan trs menerus, ada kasih sayang Tuhan setelah murks-Nya surut.
Tuhan memikirkan cara mengalahkan maut supaya walaupun dosa kita diampuni, tidak lagi mengerut kita dlm kematian kekal, asal kita bertobat dan hidup sesuai hukum-Nya.