Kasih Sempurna

DI 11092025

1 Yohanes 4:18
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Memahami ayat ini tak semudah sekedar membacanya, sekalipun sdh menjd orang Kristen, kita pernah merasa takut, apakah dgn begitu kasih kita belum sempurna?

Sbg awal utk memahaminya, kita pikirkan dulu darimana asalnya ketakutan itu? Dari situasi yang sdg terjadi, tekanan dr pihak luar yg menindas kita, kekuatiran yg terus menerus tinggal dlm diri kita, dsbnya. Hal inilah yg menyita fokus kita sehingga ada kemungkinan kita mengabaikan apa yang seharusnya dilakukan sbg prioritas utama dan inilah yg membuat kita dikuasai oleh ketakutan. Mengasihi Tuhan berarti tidak mengabaikan apa yang seharusnya untuk diberikan sbg hak-Nya Tuhan. Bandingkan ketika kita sedang kuatir, fokus pd situasi saja hanya memperbesar rasa ketakutan itu menguasai diri kita, dengan kita tetap melakukan disiplin rohani setiap saat. Bs ada ketakutan, tp iman ahan mengalahkan ketakutan kita, masih ada Tuhan yg punya kuasa melebihi apapun yg ada di dunia.

Kasih yg sempurna melenyapkan dengan cara membuang ketakutan itu dr dlm diri kita. Pahamilah bhw ketakutan itu seperti sampah yg hrs dibuang, bukan disimpan. Realita memang kadang berat & mustahil, tetapi kita bukanlah org yg tdk ber-Tuhan, kemampuan kita terbatas, tetapi Dia tidak terbatas kuasa-Nya. Mengasihi Tuhan itu bukan hanya bicara keintiman rohani, tapi bgmna kita mempercayakan hidup secara utuh pd Tuhan di segala situasi yg sedang dan akan terjadi. Mempercayakan berarti tdk punya keraguan sedikitpun, tdk curiga, mengandalkan Tuhan dlm segala hal. Hal ini memang butuh proses utk sampai pd level kasih yg sempurna, kita tdk takut utk kehilangan apapun karena percaya bahwa semua itu pemberian Tuhan, Dia berhak & punya wewenang memberi kepada siapa yg Dia pandang kayak.

Buang ketakutan dr dlm diri kita, pertebal iman kita dgn mengasihi Tuhan dgn lebih sungguh-sungguh, hidup dlm anugerah & kuasa-Nya yg ajaib.

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.