Jangan Paksakan Nasehat

DI 18032022

Kisah Para Rasul 21:12-14
Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem.
Tetapi Paulus menjawab: “Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus.”
Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: “Jadilah kehendak Tuhan!”

Memberikan nasehat tentu sesuatu yang baik bahkan wajib utk kondisi tertentu, namun yg hrs kita sikapi adalah bgmna jika nasehat kita tdk diterima, apakah kita menjd marah?

Keputusan akhir tentu ada di tangan org yang kita nasehati, apakah dia mau melakukan dan mengambil keputusan berdasarkan nasehat yg kita berikan atau tdk, tentu dia pny alasan dan dasar pemikirannya sndri, jika akhirnya nasehat kita diabaikan, itu adalah hak dia utk menolaknya. Dlm posisi kita sbg orgtua, ada sedikit perbedaan, nasehat yg kita berikan pd anak-anak, bs kita berikan tekanan krna kita punya otoritas dlm mendidik anak-anak kita, namun utk tujuan mendewasakan cara mrka berpikir, kita sbg orgtua kadang harus belajar utk menyerahkan sepenuhnya mrka bersikap dan meresponi nasehat yg kita berikan. Ajari mrka utk memahami konsekuensi dan akibat dari apa yg menjd sikap dan keputusan mrka, baik buruknya hrs siap mrka terima, apa yang mereka tabur akan mrka tuai. Memaksakan anak-anak utk menerapkan nasehat kita ada batas usianya, utk sesuatu yang menyangkut masa depan mrka, penekanan utk mereka hrs menerima nasehat kita sbg orgtua masih bs dimaklumi.

Dlm kasus dlm ayat ini, nasehat yg diberikan pd Paulus hanya berdasarkan dr keinginan yg sifatnya keinginan pribadi saja, karena itulah Paulus memberikan alasan utk tdk mengikuti perkataan mrka dg menjelaskan bhw apa yg nanti akan dia alami sesuai dgn nubuatan yg disampaikan nabi Agabus, biarlah digenapi dan memang Paulus siap utk menderita, hal ini pd akhirnya membuat mrka sadar bahwa apa yg jd kehendak Tuhan atas Paulus, itu yg nantinya pasti terjd. Sikap inilah yg juga hrs menjd sikap kita bila nasehat kita ditolak oleh org lain: biarlah kehendak Tuhan yg jadi. Rasa kecewa atau marah harus kita tekan dlm diri kita, ada baiknya kita jg mengoreksi nasehat yg kita berikan tadi, apa motivasi kita dalam memberikannya: keinginan pribadikah atau memang didasari oleh kebenaran firman-Nya. Jgn sampai nasehat kita justru membuat org itu keluar dr proses rencana Tuhan utk mrka, sekali lagi hrs sadar, nasehat hanyalah suatu sudut pandang yg lahir dr pemikiran dan juga pemahaman yg kita miliki, belum tentu tepat utk diterapkan dalam situasi yg sdg dihadapi orang lain.

Berikanlah nasehat yg berkualitas: sesuai dg kebenaran firman Tuhan, tdk melanggar apa yg menjd hukum yg berlaku, dan tentunya jg apa yg terbaik utk org itu.

Posted in Renungan | Comments Off on Jangan Paksakan Nasehat

Bukan Peramal

DI 17032022

Kejadian 41:53-54
Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu,
mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti.

Keingin tahuan ttg apa yg akan terjd di masa depan selalu menggelitik pikiran manusia di segala zaman, krna itu kehadiran paranormal atau peramal selalu punya daya tarik, bgmna di dlm keKristenan?

Yusuf bisa mengartikan mimpi Firaun, terjadi kemudian sesuai dgn apa yg dia katakan, ini bkn berarti Yusuf adalah seorg peramal, jgn kita berpikir spt itu, yg Yusuf praktekkan ialah memakai karunia perkataan pengetahuan yg kita kenal sbg salah satu dr 9 karunia roh dlm Perjanjian Baru (1 Korintus 12:8), dari apa yg dia dengar, dia bs mengartikannya dgn tepat, itulah karunia perkataan pengetahuan. Kalau ada sesuatu, bs diartikan, beda dgn peramal, yg berusaha mengetahui apa yg akan terjadi dgn bertanya pd ‘roh penuntun’ yang menurut kepercayaan mrka bs memberitahukan apa yg nantinya akan terjd di masa depan. Mimpi Firaun tentang 7 tahun kelimpahan & 7 tahun kelaparan adalah mimpi ttg masa depan, apa yg akan terjd nantinya, ketika diartikan Yusuf, ini menjd pengetahuan ttg apa yg nanti akan terjd. Jadi Yusuf bkn meramal, Tuhanlah yang memberitahukan arti mimpi Firaun padanya, ini jg terjd saat zaman Daniel saat dia ada di kerajaan Babel, mengartikan mimpi dari raja Nebukadnezar ttg apa yg Tuhan akan perbuat di masa depan mengenai nasib kerajaannya.

Di zaman sekarangpun Tuhan memakai mrka yg dikaruniai karunia bernubuat utk memberi peringatan ttg apa yang nanti akan terjd, baik utk personal maupun utk satu golongan atau bangsa. Nabi Agabus bernubuat ttg apa yang nantinya akan terjd pd diri Paulus (Kisah Para Rasul 21:10-11). Jadi mudah sekali bagi kita utk membedakan mana karunia bernubuat & mana yg adalah praktek meramal: bernubuat itu Tuhan yg berbicara ttg sesuatu yang nanti akan terjd, sedangkan meramal itu manusia bertanya pd ‘roh penuntun’ ttg apa yang nanti akan terjd. Nubuatan dari Tuhan bisa datang tanpa adanya keingin tahuan manusia akan masa depan, kalau ada sesuatu yg menurut Tuhan itu penting, Dia akan beritahukan pada kita walaupun kita tdk menanyakan Dia. Ada jg yg memang Dia beritahukan karena ada yg ingin tahu ttg sesuatu, penglihatan Daniel ttg akhir zaman bs menjd contohnya. Kalau Dia tdk bicara, tidak ada hal yg bs dinubuatkan, tp seorg peramal selalu ‘bisa’ mendapatkan apa yg ditanyakan org yg menyuruhnya meramal dan itupun ramalannya bs meleset dan tidak pernah terjd.

Org Kristen dilarang melakukan praktek sihir dan meramal, baik datang ke paranormal utk tahu ttg nasib masa depan, ataupun dengan sengaja bernubuat palsu demi keuntungan pribadi, Tuhan akan menghukum org spt itu.

Posted in Renungan | Comments Off on Bukan Peramal

Karena Tidak Mengenal Tuhan

Di 16032022

Hakim-hakim 2:10-11
Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.
Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal.

Ayat yg kita baca ini mengingatkan kita untuk meneruskan kesaksian hidup kita dan jg utk mengajarkan pengetahuan tentang Tuhan pd keturunan kita, kalau tdk maka mereka akan menjd murtad dan menyembah berhala.

Ada 3 penyebab utama mengapa bisa terjadi generasi yg baru dr bangsa Israel pd akhirnya menjd penyembah berhala: pertama, sdh tdk ada lagi teladan dan kesaksian dari generasi sblum mereka krna sudah meninggal. Kalau zaman skrg mgkin bs diartikan tdk ada lagi para orgtua yg mengajarkan ttg keKristenan dan bersaksi ttg apa yg telah mereka alami ttg Tuhan. Aplikasi Alkitab mgkin ada dalam ponsel mrka, tapi tidak pernah dibuka apalagi dibaca rutin setiap hari. Utk usia anak-anak, dlm hal membaca Alkitab harus diwajibkan, jgn tunggu mrka bs sadar dgn sendirinya utk menyadari pentingnya membaca Alkitab. Hrs sedikit ‘dipaksakan’ tapi jg diberikan ‘reward’ jika mrka mau melakukannya. Tanamkan dlm diri anak-anak kita untuk punya disiplin hidup rohani yg kuat, apalagi kita hidup di zaman yg begitu mudah mengakses informasi tentang agama yg lain, serangan terhadap isi Alkitab yg kalau anak-anak kita tdk punya dasar kuat mengenai pengetahuan ttg Tuhan, iman mrka bs disesatkan dan pd akhirnya meninggalkan Tuhan.

Kedua, karena tdk mengenal Tuhan, mungkin anak-anak kita sdh baca Alkitab scra rutin, tp belum memiliki hubungan pribadi dgn Tuhan secara langsung, artinya kegiatan rohani yg mrka lakukan barulah sebatas menjalankan perintah orgtua saja. Jd sejak kecil anak-anak kita perlu didorong utk punya hubungan yang intim dgn Tuhan yg mrka kenal dr Alkitab dan kesaksian orgtua mereka. Mulai utk mengajar meminta pd Tuhan melalui doa, mulai punya kebiasaan utk bertanya pd Tuhan kalau ingin mengambil keputusan, dsbnya, shga mereka bs menemukan bhw Tuhan yg mrka kenal dr pembacaan Alkitab itu nyata dlm hidup mrka sehari-hari. Ketiga, karena tdk punya teladan yg baik dan tdk punya kehidupan rohani yang kuat, pd akhirnya mrka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Tdk takut berbuat dosa, hidup menurut apa yg mrka anggap benar, dan pd akhirnya hidup tanpa Tuhan & bebas melakukan apa saja yg mrka mau. Kalau org tua kehilangan kendali hidup atas anak-anak mrka, maka saat mrka meninggal, anak-anak akan hidup menutut kemauan dan prinsip yg mrka ciptakan sendiri, menganggap semua Tuhan dari berbagai macam agama itu sama, menyembah yg mana saja tidak ada bedanya.

Bukan cuma hrs mewariskan harta benda utk anak-anak kita nantinya, tp wariskan jg hal yg penting yaitu pengenalan pribadi kita akan Tuhan dan firman-Nya, krna itulah sbg orang tua, kitapun hrs menjd guru dan teladan yang baik utk membangun kerohanian anak-anak kita.

Posted in Rhema Wisdom | Comments Off on Karena Tidak Mengenal Tuhan

Tidak Mau Menjadi Hamba

DI 15032022

Ulangan 28:47
“Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya,

Kelimpahan dlm segala hal, tentu ini menjadi kesukaan bagi manusia, hidup jd lebih mudah dan tdk berkekurangan, namun justru ini bisa menjadi penghalang bagi seseorg utk menjd hamba bagi Tuhannya.

Kaya, punya kekuasaan, keadaan semua baik, justru bs membuat seseorg menjd sombong dan mengandalkan dirinya sndri. Dulu kalau bersaksi selalu bilang Tuhan itu baik, tp skrg kalau bersaksi justru lebih menonjolkan diri sndri dgn segala pencapaiannya. Dulu yang diposting kebanyakan sdg mengikuti acara yg sifatnya rohani: lagi ikut komsel, rumah doa, dsbnya, sekarang yg diposting sdh berganti, hari Minggu posting liburan ke luar kota, yang biasanya hari komsel skrg menjd hari hunting makanan enak. Dulu malu-malu posting ttg keadaan finansialnya, skrg malah sengaja utk pamer kekayaan, kelimpahan ini spt pisau yg bermata dua, bs melukai org lain atau justru melukai dirinya sndri. Kenyamanan dan juga kemakmuran, membutakan matanya utk trs membangun kerohaniannya, dia lupa kalau semua kelimpahannya tdk berguna saat akan menghadap pengadilan Tuhan nanti, justru Tuhan akan meminta pertanggung jawaban pengelolaan kelimpahan yg sdh Tuhan beri & percayakan padanya.

Contohlah spt seorg yg dulunya adalah ART atau pembantu rumah tangga, dulu nurut pd perintah majikannya, setelah nantinya dia tdk lagi bekerja di sana dan keadaan ekonominya membaik, tentu saja dia tdk mau lagi menjadi seorg pembantu, tdk perlu nurut pd perintah mantan majikannya. Keadaan kelimpahan yg kita alami jgnlah menjd pemicu utk kita mulai berani meninggikan diri di hadapan Tuhan dg menolak utk trs menjadi hamba bagi Tuhan. Miskin atau kaya, kita tetaplah hamba milik Tuhan, kita telah ditebus spt barang gadaian yg ditebus kembali ke tangan pemiliknya, ini jg yg hrs kita sadari, sehebat apapun kita dan sekaya apapun kita, yg kita punya tetaplah itu berasal dr Tuhan, kalau Dia tdk mengizinkan kita memilikinya, maka mustahil kelimpahan itu kita alami. Jgn mengubah berkat menjadi kutuk bagi diri kita, kelimpahan itu hanyalah kelengkapan yg Dia sediakan selama kita ini hidup di dunia, jgn terkena dgn kekuatan yang harta kita miliki, uang bs datang & kemudian lenyap bgtu saja.

Kita ini milik Tuhan, kita ini hamba milik Dia, jgn meninggikan diri di hadapan Tuhan, tetap taat pd perintah-Nya, dan bertanggung jawab dlm mengelola kelimpahan yg Dia berikan.

Posted in Renungan | Comments Off on Tidak Mau Menjadi Hamba

Syarat Diberkati Tuhan

DI 14032022

Mazmur 115:13
memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar.

Banyak pola pikir yg hrs kita koreksi dlm hal yg berkaitan dgn ‘diberkati Tuhan’, jika tidak, maka kita akan menjadi org yg hanya hidup utk mengejar berkat, bukan mengejar Tuhan yang adalah Sumber Berkat.

Dari ayat ini dikatakan bhw org yg kecil atau yg besar, sama-sama punya kesempatan utk diberkati Tuhan, asalkan orang itu memenuhi syaratnya yaitu memiliki takut akan Tuhan di dlm hidupnya. Jd mrka yg ‘kecil’ jg diberkati Tuhan, kata ‘kecil’ dalam bhsa aslinya ‘qatan’ memiliki arti kecil (small), sedikit (little), lebih muda (younger), jd yg membedakannya ialah porsi berkat yg diterima masing-masing org. Jd org yg ‘besar’, org yg memiliki kekuasaan, kedudukan yg tinggi, status sosial yg baik & jg harta yg berlimpah, menerima porsi yang lebih, krna mereka hidup takut akan Tuhan, jg org yg sederhana, status sosial yg biasa, pny kekayaan yg sedikit, menerima porsi berkat karena mrka hidup takut akan Tuhan. Kedua golongan ini punya kesempatan yg sama utk memiliki porsi berkat yg lebih besar lagi jika hidup lebih lagi takut akan Tuhan. Jadi miskin atau kaya, bukan tolak ukur diberkati atau tdk diberkati oleh Tuhan. Ini bertolak belakang dg pandangan manusia duniawi bhw hidup org itu sukses atau tdk, dilihat dari kaya ataukah miskinnya seseorg.

Wujud berkat Tuhan tentu saja bukan hanya kekayaan, yg hrs kita pahami adalah berkat kita terima kalau posisi kita adalah org yang diberkati Tuhan, bukan org yg ada kutuk dlm hidupnya. Diberkati jika mendengar dan juga melakukan perintah Tuhan, tp kutuk akan dtg kalau kita tdk mau mendengar dan tdk mau melakukan perintah Tuhan (Ulangan 28). Jadi harys selalu takut akan Tuhan, kalau berhenti hidup takut akan Tuhan, maka tdk lg diberkati tapi akan mengalami kutuk dlm hidupnya. Ini sebuah peringatan bhw posisi kita bisa saja Tuhan putar balikkan, dr org yg dulu diberkati berubah menjadi org yg hidup dlm kutuk. Dlm sepanjang hidup kita harus selalu takut akan Tuhan supaya kita terus menerus hidup dlm berkat Tuhan. Sekali lagi, bukan miskin atau kayanya seseorg itu jadi tolak ukurnya, tapi apakah hidup takut akan Tuhan atau tdk, jadi yg bs menilai hanya Tuhan sendiri, Dia yang tahu hati dan pikiran setiap org, kita tdk bisa melihat pikiran dan hati org lain, tidak punya hak utk menghakimi org lain, kalau dia org yg ‘kecil’ berarti tdk diberkati Tuhan.

Tetaplah dalam posisi hidup diberkati Tuhan, jaga hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yg kita lakukan, jgn sampai kita menjd org yang nantinya mengalami hidup dlm kutuk.

Posted in Renungan | Comments Off on Syarat Diberkati Tuhan

Dua Kepentingan

DI 12032022

Filipi 1:23-24
Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus — itu memang jauh lebih baik;
tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.

Kalau ditanya apakah seandainya meninggal hari ini, apakah kita sudah siap? Pasti banyak alasan yg kita kemukakan utk menjawabnya dgn kata ‘tidak’, salah satunya mgkin karena ada anak-anak kita yg masih perlu diurus.

Keadaan pandemi ini membuat bbrpa orang menjd putus asa dan berniat untuk lebih baik segera meninggalkan dunia ini krna keadaan yg semakin buruk dan menekan hidupnya. Ini sdkit berbeda dgn alasan rasul Paulus di dlm suratnya kepada jemaat Filipi, satu sisi sudah siap jika waktunya telah tiba untuk meninggal tapi diapun masih punya sdkit keperluan utk masih tetap membangun iman jemaat Filipi. Hidup atau mati, baginya adalah pelayanan hidupnya utk Tuhan. Dlm bbrpa kesempatan melayani org yg tdk lama akan meninggal, bs diambil kesimpulan bhw ada org yg blm siap utk meninggal krna masih ada ‘beban’ yg dia khawatirkan jika seandainya dia meninggal. Ada yg kuatir dg nasib anak yg blm menikah, ada yg kuatir bgmna dgn dosa-dosanya yang belum beres, sehingga saat meninggal, raut wajahnya kelihatan ‘tegang’, jd memang tiap org ingin jika meninggal nanti, semua urusan di dunia ini beres dan siap utk bertemu dgn Tuhan ketika dibawa ‘pulang’ nantinya, damai terlihat dr raut wajahnya, tersenyum spt org yg sedang tidur.

Hidup yg terasa makin berat dan keadaan tdk mendukung kita utk bahagia, kehilangan arah dan tujuan hidup, membuat sebagian org tdk lagi bergairah menjalani hidup ini. Mati selagi hidup, depresi sehingga masuk dlm ‘dunia’ yg dia ciptakan sndri dlm alam pikirannya, walau tubuhnya masih di dunia ini, tapi pikiran dan jiwanya sdh masuk ke ‘dunia versinya sndri’. Kita pasti menemukan org-org itu ada dekat kita, mgkin itu teman kerja yg dulu, klien kita, atau mgkin kerabat kita sndri. Kita hrs bantu mereka untuk pulih, minimal dgn mendoakan mrka setiap harinya. Jarang bertemu dan jg bersosial, membuat org nyaman dgn ‘dunia’ yg ada dlm pikirannya, tdk lg bs membedakan mana dunia yg nyata dgn dunia hasil pikiran sendiri, lebih suka menyendiri dan asyik dgn khayalan dan tanpa sadar dia tdk peduli lagi merawat diri dan tdk butuh bersosial dgn org lain. Bila iblis mengambil kesempatan ini, dia akan mendorong org spt ini bisa mendengar ‘suara-suara lain’ yg pd akhirnya merusak jiwa dan nentalnya hingga berakhir dg melakukan bunuh diri.

Kalau kita dlm keadaan baik di masa sulit ini, jgn egois, lihatlah mrka yg sedang berjuang mempertahankan hidupnya dr tekanan yang begitu besar akibat pandemi ini, kalau bisa utk menolong, berikan pertolongan, doakan dan berikan mereka perhatian dan penghiburan.

Posted in Renungan | Comments Off on Dua Kepentingan

Menderita Demi Kristus

DI 11032022

Filipi 1:29
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

Mengenal Kristus, bagi sebagian orang punya gambaran yg menyenangkan, sebagian akan mengatakan bhw saat mengenal Kristus itu adalah moment yg terindah dlm hidupnya, tp pernyataan ini nantinya bs bergeser.

Disembuhkan, mengalami mujizat, ditolong Tuhan, keluarga bahagia, finansial oke, hidup terasa indah, Kristus menjd pribadi yg paling baik yg pernah kita kenal. Tapi ketika saatnya tiba utk Tuhan mendewasakan kita, melatih iman kita, mulailah hal-hal yg tdk kita sangka itu mulai terjd. Ini spt cuaca cerah yg tiba-tiba berubah menjd mendung dan kemudian turun hujan badai yg besar. Sesuatu yg tdk pernah kita persiapkan utk dihadapi, banyak hal yang Tuhan ‘ambil’ dlm hidup kita, kemapanan kita mulai terganggu, kesehatan kita tidak stabil, dan masih bnyk lagi. Penderitaan krna proses pendewasaan rohani kita, membuat kita bnyk mengalami penderitaan yg membuat banyak perubahan yg mengkuatirkan, menakutkan & kita spt ada dlm sebuah jalan bercabang, yg mana yg hrs kita masuki, kita tdk tahu ujung dan akhir jalan itu kemana, apakah kegagalan ataukah kesuksesan, bgmna kalau ternyata yg kita pilih itu salah, bgmba kalau situasi ini nantinya malah memburuk, membuat kita spt terhisap oleh lumpur yang menenggelamkan kita.

Mengapa hrs menderita demi Kristus? Ini bkn hanya berkaitan dgn penginjilan, atau karena dosa yg kita perbuat, tp dlm hidup keseharian kita, predikat ‘org Kristen’ yg melekat pd diri kita sudah memancing org-org yg duniawi utk berusaha merusak hidup kita. Krna Kristen, maka kita diperlakukan berbeda, krna Kristen, karir kita dihambat, dsbnya. Selain itu, kita jg mulai memiliki sederetan ‘pantangan’ yg tidak boleh kita lakukan sbg seorg Kristen, padahal dulu kita bebas-bebas saja melakukannya & tdk merasa berdosa karenanya. Mengapa kita hrs bnyk berkorban utk kepentingan org lain!? Masih bnyk hal lain lagi yg membuat kita ini merasa setelah sekian lama menjd Kristen, justru makin bnyk penderitaan yg kita alami. Semua penderitaan yang dr Tuhan pasti pny tujuan yg hendak Dia capai dlm hidup kita. Ya, alasan inilah yg sering tdk mudah dipahami dan barulah setelah proses penderitaan ini selesai, kita baru memahami mengapa harus mengalaminya dlm hidup kita. Jadi kuncinya adalah bertahan hingga akhir.

Suka duka, inilah yg hrs kita pahami di dalam membangun hubungan yg intim dgn Tuhan, pastinya tdk melulu penderitaan, hal-hal yang indah dan baikpun akan kita alami juga.

Posted in Renungan | Comments Off on Menderita Demi Kristus

Berdoa Dengan Sukacita

DI 10032022

Filipi 1:4
Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.

Berdoa dengan sukacita, ini bukan hal yang mudah dilakukan, apalagi dlm keadaan kita sedang bergumul dgn masalah kita. Dalam keadaan baik-baik sajapun, kita terkadang berdoa dgn suasana hati yg biasa-biasa saja.

Rasul Paulus pasti rutin mendoakan jemaat di Filipi, jemaat yg adalah hasil dr penginjilan yang dia lakukan di sana. Kita jg tahu bahwa Rasul Paulus saat menulis surat pd jemaat di Filipi, sedang dipenjarakan krna pemberitaan Injil yg dia lakukan. Tentu tdk nyaman ada di dlm penjara, menderita dan tinggal bersama dgn para tahanan lainnya. Dlm penderitaan masih tetap bs berdoa dgn sukacita, ini tidak mudah dan bahkan mgkin hanya sedikit org saja yg bs mempraktekkannya. Yang Paulus lakukan itu spt seorg petani yg setelah benih ditanam, setiap hari disiram, dirawat, dengan harapan suatu hari akan menghasilkan, akan panen dan memberi keuntungan. Jd kenapa rasul Paulus bs berdoa dgn sukacita, karena pastinya dia punya harapan bhw suatu saat nanti jemaat di Filipi akan menjadi jekaat yg hidup benar di hadapan Tuhan. Spt petani yg yakin bhw dia akan memanen dr apa yang dia tanam dan pelihara, kitapun bisa berdoa dgn sukacita saat mendoakan sesuatu.

Mengasihi jemaat di Filipi dan punya dasar utk berharap jemaat ini bs menjd jemaat yang hidup sesuai firman Tuhan, inilah yg akhirnya memotivasi rasul Paulus selalu bersukacita saat mendoakan mereka. Kitapun pasti juga demikian, mendoakan sesuatu yg kita sukai dan punya keyakinan bhw akan memperoleh hasil darinya, pasti mendoakannya dg penuh sukacita. Beda dgn berdoa dlm situasi yang ‘kepepet’ atau terdesak, kita berdoa di dalam ketegangan dan ketakutan, bahkan kita sndri tdk begitu yakin bhw doa kita akan terkabul dan memberikan hasil sesuai dgn harapan yg kita inginkan. Tp di dlm penderitaan, ketika kita yakin bhw Tuhan tetap menyertai kita, ini akan juga memampukan kita berdoa dengan sukacita, tdk dikuasai ketakutan dan tetap bs percaya pd firman dan janji Tuhan. Kalau kita kehilangan iman, maka mustahil bisa berdoa dgn sukacita dan penuh keyakinan, penting bagi kita utk memelihara sukacita dlm hati & pikiran kita, ini yg biasa kita kenal dgn tetap memelihara damai sejahtera Tuhan bertahta dan berkuasa di dlm hati dan pikiran kita.

Berdoalah dgn penuh sukacita walaupun kita sdg mengalami penderitaan dan kesusahan, jgn sampai kehilangan iman sehingga kita nantinya akan menikmati hasil dari apa yang kita harapkan dan doakan.

Posted in Renungan | Comments Off on Berdoa Dengan Sukacita

Ampuni Kalau Bertobat

DI 09032022

Lukas 17:3 KJV
Take heed to yourselves: If thy brother trespass against thee, rebuke him; and if he repent, forgive him.

Jagalah dirimu sendiri: Jika saudaramu bersalah kepadamu, tegurlah dia; dan jika dia bertobat, ampunilah dia.

Pemahaman ttg mengampuni hrs dipahami sesuai dg apa yg dimaksud oleh Tuhan, dlm ayat ini ada syarat sblum pengampunan itu kita berikan pd org yg bersalah terhadap kita.

Benarkah pola pikir yg umum diajarkan oleh bnyk org bahwa: ampuni saja org yg bersalah pd kita walaupun dia blm meminta maaf pd kita? Ini mengacu pada peristiwa Yesus saat disalibkan dan mohon pd Bapa utk memberi pengampunan bagi mrka yg menyakinkan Dia krna mrka tidak tahu apa yg mereka perbuat (Lukas 23:34). Yg hrs kita pahami Yesus itu adalah Tuhan, jadi ucapan ini berlaku antara Tuhan dgn manusia, inipun permohonan yg keputusan akhirnya ada di tangan Bapa. Lalu bgmna dg antar sesama manusia? Ucapan Yesus dlm ayat ini jelas bhw sblum memberi pengampunan hrs ada syaratnya: orang yang bersalah pd kita itu hrs kita tegur dulu, kalau bertobat maka berikan pengampunan. Jadi bgmna kalau dia mengabaikan teguran kita? Jelas bhw kita tdk bs memberi pengampunan krna tdk terpenuhinya syarat hrs didahuluinya dgn teguran dan pertobatan. Bnyk kasus yg kita dengar, tidak menegur org yg bersalah pd dia, tp dia ‘katanya’ sdh mengampuni, lho, ini justru dia melanggar firman Tuhan dlm ayat ini.

Sederhananya, tetap bangun komunikasi dgn org yg bersalah pd kita, tunjukkan kesalahan yg dia perbuat terhadap kita, lalu kita tegur, kalau dia bertobat, ampuni. Kalau dia ulangi lagi, ampuni lagi kalau dia bertobat, jd selama dia menyesal dan bertobat, dia layak terima pengampunan dr kita. Kenyataannya banyak org langsung memutus komunikasi dan lalu bicara pd Tuhan bhw sudah mengampuni org itu, jelas ini tdk sesuai dg ajaran Tuhan Yesus yg menginginkan rekonsiliasi, ada pemulihan hubungan dg diberikannya pengampunan. Jd kalau org itu blm bertobat dan mengabaikan teguran kita, yang bs kita katakan pd Tuhan adalah bhw kita selalu siap utk memberikan pengampunan kapanpun org itu datang pada kita dg pertobatannya. Jgn lagi pakai pikiran yg salah: sudah mengampuni walau belum didatangi org itu utk meminta maaf pd kita. Kalau kita memutuskan komunikasi, berarti kita tdk menginginkan terjadinya rekonsiliasi, pdhal tujuan diberikannya pengampunan itu adalah pemulihan hubungan kembali.

Selalu siaplah untuk memberi pengampunan, kapanpun org yg bersalah pada kita meminta hal itu dr kita, bahkan saat dia ada dlm nafas terakhirnya di dunia ini.

Posted in Renungan | Comments Off on Ampuni Kalau Bertobat

Merendahkan Diri

DI 08032022

Lukas 14:10-11
Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

Kita tentu hrs mengasihi dan menghargai diri kita sndri, namun bergaul di suatu lingkungan atau komunitas, kita hrs mengerti aturan dan budaya yg berlaku di dlmnya.

Ayat ini mengingatkan kita utk jgn langsung merasa pantas utk menerima sesuatu hanya karena status sosial kita. Pepatah yg mgkin hrs kita selalu ingat adalah bhw di atas langit masih ada langit, artinya sekalipun kita punya status sosial yg ‘tinggi’, ingatlah bhw masih ada org lain yg lebih ‘tinggi’ dr kita. Lebih baik kita merendah lalu ditinggikan drpd lebih dulu meninggikan diri tapi kemudian direndahkan. Dlm bergaul dan beraktivitas, ingatlah bahwa org lain jg menilai kita, seberapa pantas kita diperlakukan sesuai dg aturan dan budaya yg berlaku di sebuah komunitas atau lingkungan di mana kita ada di dlmnya. Merendah tentu berarti memposisikan lebih rendah dari yang sebenarnya, sedangkan meninggikan berarti memposisikan lebih tinggi dr yg sebenarnya. Jd baik merendah atau meninggikan diri itu sebenarnya bukanlah posisi kita yg sbnarnya, namun org lain akan menempatkan kita pada posisi yg sbnarnya layaknya utk kita, apakah nantinya kita direndahkan atau sebaliknya, kita justru direndahkan krna sifat angkuh kita.

Merendahkan diri itu butuh hati yg ‘menerima apapun perlakuan org terhadap kita’, artinya bs saja nantinya org sadar bhw kita sehrsnya tdk di posisi rendah itu, atau kita dibiarkan & kita luput dr perhatian mrka. Jadi bkn hanya merendah, tp kita hrs lapang dada jika nanti tdk diperlakukan sepantasnya oleh org lain. Tdk semua org paham ttg aturan dan budaya, tdk semua org bs menperlakukan org lain dg selayaknya, jd kita jgn sakit hati kalau org lain mengecewakan dlm hal perlakuannya pd kita. Kisah Yesus mencuci kaki para murid tentu menjd satu teladan yg bs menjelaskan hal ini, Dia yg adalah Guru sbnarnya tdk pantas utk melakukan pencucian kaki, tp Dia lakukan itu krna ada tujuan-Nya. Merendah bukan berarti kita ingin dihormati nantinya, tp memang kita tdk ingin dipermalukan di dpn umum karena ternyata ada org yg lebih pantas dr kita, tapi kehormatan akan kita terima kalau orang lain menyadari bahwa dia belum memperlakukan kita dg selayaknya. Di hadapan Tuhan, kita jg wajib merendahkan diri, krna hanya Dia saja yg layak utk ditinggikan.

Jgn merasa diri kita paling terhormat, masih ada org lain yang lebih pantas menerimanya, kita hanya perlu merendahkan diri dan nanti kita akan ditinggikan.

Posted in Renungan | Comments Off on Merendahkan Diri