DI 17072018
Amsal 20:1
Wine is a mocker, strong drink is raging: and whosoever is deceived thereby is not wise.
- Minuman anggur adalah seorang pencemooh, minuman keras adalah kemarahan, dan siapapun yang disesatkan dengan cara itu adalah tidak bijaksana.
Dari ayat ini kita diingatkan akan 2 hal penting dlm hidup kita, yaitu ttg apa yg sbnarnya baik (digambarkan oleh minuman anggur/wine), dan ttg apa yg dampaknya buruk bagi kehidupan (digambarkan oleh minuman keras). Keduanya jika berlebihan diminum akan berdampak buruk bagi tingkah laku kita.
Dlm budaya internasional dikenal istilah ‘social drink’ yaitu minuman beralkohol yg diminum sbg tanda bersosialisasi dg batasan sekian % kandungan alkohol yg dianggap normal. Bolehkah org Kristen minum minuman beralkohol? Kita hrs paham dulu beda antara minuman keras dg minuman beralkohol.
Kandungan alkohol 1-5% dianggap dlm batas aman, 5-20% dpt membuat mabuk, 20-45% termasuk tinggi kadar alkoholnya. Kita hrs bijaksana ketika menentukan boleh tdknya meminum sesuatu. Jika kita temukan kadar alkohol dlm minuman pny efek membuat kita mabuk, maka jgn diminum berlebihan atau sebaiknya tdk diminum sama sekali. Selain alasan kesehatan maka pertimbangan hati nurani serta dampak dr minuman itu menjd alasan utk kita meminumnya atau tdk. Mgkin dlm negara yg sdg musim dingin, minum minuman beralkohol bs membantu menghangatkan badan. Sebaiknya jauhi minuman keras krna alasan kesehatan dan pengendalian diri.
Minum ‘wine’ itu baik dlm budaya Israel, namun tetap diperingatkan jgn sampai mabuk. Ini gambaran ttg sesuatu yg baik jgn dilakukan scra berlebihan. Awalnya minta ikut support doa utk seseorg, malah berlanjut bergosip ria, terlalu bangga bs dianggap sombong nantinya, berhemat dianggap pelit, dsbnya. Hal-hal yg baik tentu saja baik utk dilakukan, tp tetap hrs dlm kendali kita, jgn berlebihan atau terlalu bersemangat tanpa memperhitungkan dampak yg ditimbulkan olehnya. Jgn sampai mengganggu org lain.