Belajar Darimana?

DI 20092022

2 Timotius 4:3
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

Tentu utk memahami ayat ini, kata ‘mendengar’ hrs kita sesuaikan dgn konteks zaman sekarang yg bukan hanya bs mendengar pengajaran, tapi juga audio visual, menonton apa yg medsos bs tawarkan utk ditonton, zaman sdh berubah.

Zaman dulu utk belajar, perlu datang pd guru & mendengarkan pengajarannya, tapi zaman skrg ini belajar bukan sekedar tatap muka, teknologi membantu kita menyediakan medsos yg isinya bermacam-macam pengajaran dr berbagai org, pihak atau kelompok manapun, asalkan mereka punya akun medsos, mereka bisa menyebarkan paham dan ajaran mereka sendiri. Medsos juga dimanfaatkan oleh gereja dan kelompok yg pny visi utk memberitakan pengajaran yg bersumber dr Alkitab. Namun yg perlu kita sadari ialah bhw kita hrs punya saringan atau filter ketika melihat tayangan konten yg isinya bs saja bertentangan dg kebenaran firman Tuhan sekalipun itu diberi label ‘rohani’ di judul atau nama akunnya. Orang bs bebas memilih, mau nonton konten apa, mau belajar apa, tinggal cari di medsos, mulai dr hal yg murni rohani sampai hal-hal yg dulu tabu utk dibicarakan, namun skrg sudah dibahas secara terbuka dan mendalam. Podcast dg jutaan org yg menonton, menjd satu wadah dahsyat untuk menyebarkan pola pikir dan pendapat si pemilik podcast yg tentunya sebagian dr penonton ada saja yg sependapat dg itu, tp bagaimana kalau pendapat dan pola pikir si pemilik podcast itu ternyata berlawanan dg prinsip kebenaran yang bersumber pada firman Tuhan?

Setidaknya ada bbrpa golongan konten medsos yg perlu kita hati-hati saat menontonnya, yg bisa kita temui ialah konten-konten yg berhubungan dg Satanisme dan okultisme, yang berhubungan dg pengajaran dari bidat atau golongan tertentu yg melencengkan ajaran Kristen yg murni, yang berhubungan dg pola pikir yang terlalu membela kebebasan berpikir sesuai dg apa yg dia anggap itu benar, dan masih banyak lagi. Sementara itu dlm kalangan Kristen sendiri, perbedaan doktrin antar denominasi bs membuat penonton konten merasa bingung, terkadang berujung pd saling menyalahkan hingga tuduhan sesat itu muncul utk golongan lain yang berbeda doktrin. Medsos hrs org Kristen manfaatkan untuk membangun iman org yg menontonnya, bukan malah efeknya memecah belah umat Tuhan. Pola pikir dan juga pendapat org lain dlm konten manapun, kembali hrs kita nilai dg mengujinya sesuai tidak dengan kebenaran firman Tuhan. Jgn seperti org-org di dlm ayat yg kita baca, tdk lg suka pd kebenaran firman Tuhan, tapi memilih belajar dr tayangan konten yg mengenakkan telinga saja, yg justru sepertinya membela prinsip yg dia pegang dan kemudian tidak lagi mau memakai Alkitab sbg dasar kebenaran firman Tuhan dlm berpikir dan berpendapat.

Tidak semua yg kita tonton itu baik, walaupun masih banyak jg yg memang baik dan bermutu isi kontennya, tontonlah dgn bijak, jgn tukar apa yg sudah kita pelajari dr firman Tuhan dgn pola pikir yg bersumber pd keduniawian manusia.

Posted in Renungan | Comments Off on Belajar Darimana?

Beribadah itu Pilihan?

DI 19092022

Maleakhi 3:13-14
Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: “Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?”
Kamu berkata: “Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?

Masih ada org Kristen yg tidak beribadah di hari Minggu di gereja, mgkin dlm pikiran mereka itu mau ibadah atau tidak, itu terserah mereka, tapi benarkah beribadah itu hanya sebuah pilihan?

Dari ayat yg kita baca, jelas Tuhan merasa tidak nyaman dgn perkataan bhw beribadah itu hal yg sia-sia, bahkan itu dianggap sikap yang kurang ajar bagi Tuhan. Sejarah mencatat bahwa Tuhan sangat serius utk membebaskan umat-Nya spya bs beribadah kepada Tuhan. Kisah dlm Keluaran ttg 10 tulah di Mesir jelas sekali menunjukkan begitu inginnya Tuhan bisa membebaskan satu bangsa yaitu bangsa Israel supaya bs beribadah shga kita tahu kemudian di tulah yg ke-10, brpa bnyk jumlah anak-anak sulung di Mesir yg jadi korban, ditambah lagi mereka yg masih berniat menghalangi bangsa Israel sehingga mati saat laut kembali tertutup setelah dibelah (Keluaran 14). Betapa Tuhan menginginkan umat-Nya bisa beribadah kepada-Nya! Org yg tidak beribadah pasti punya pikiran bhw ibadah itu sia-sia, tidak menyenangkan, shga timbul kemalasan, apalagi skrg bs ibadah ‘online’. Tapi samakah beribadah di rumah Tuhan dg beribadah secara online? Itu jelas beda! Ambil contoh saja: samakah ketika orangtua kita ulang tahun, tapi kita hanya kirim WA atau video call, padahal kita bs datang utk menemui mereka? Kecuali kita ada di tempat yg jauh, itu bs dimaklumi.

Jgn kurang ajar terhadap Tuhan, beribadah itu bukan sebuah pilihan, walaupun kita bs memilih mau beribadah atau tidak. Kita beribadah dtg ke gereja utk bertemu Tuhan, itu menunjukkan satu sikap hormat kita pd Tuhan. Kalau tdk ada satu ganjalan dgn seseorg, kita pasti mau bertemu & berkomunikasi secara intens, kalau ada konflik, melihat mukanya saja ogah. Beribadah itu satu kewajiban dr Tuhan utk kita, itu bs kita lihat dari betapa seriusnya Tuhan mengatur segala hal yg penting utk hal ibadah, mulai dr kitab Keluaran hingga kitab Ulangan, bnyk ditemukan aturan ttg ibadah. “Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dgn tangan hampa” (Ulangan 16:16). Jadi memang beribadah itu satu perintah yg wajib dilakukan, jelas bukan pilihan. Melanggar perintah Tuhan maka akan ada hukumannya, ada akibatnya yg nanti hrs ditanggung. Jgn kurang ajar terhadap Tuhan dgn berpikir bhw beribadah pd Tuhan itu sia-sia.

Sekalipun sedang menghadapi situasi yg berat, tetaplah beribadah, tetaplah berdoa, jgn lalai & malas utk melakukan perintah Tuhan, beribadah itu tdk sia-sia bagi hidup kita.

Posted in Renungan | Comments Off on Beribadah itu Pilihan?

Mencoba Mewujudkan Janji Tuhan

DI 17092022

Kejadian 16:2, 16
Berkatalah Sarai kepada Abram: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.

Abraham menerima panggilan Tuhan di usia 75 tahun (Kejadian 12:4), diberi janji oleh Tuhan ttg dia akan punya keturunan yang nanti jumlahnya tdk terhitung.

Di usia 86, artinya 11 tahun setelah janji Tuhan yg pertama kali disampaikan ttg keturunannya kelak, lahirlah Ismael, tp bukan dr rahim Sara, tp dr rahim Hagar, budak Sara. Spt ayat yg kita bc, Sara yang merekayasa semuanya dan hasilnya memang Abraham kemudian bs memiliki anak, tapi itu bukan bagian dr janji Tuhan. Sara tidak begitu sabar menunggu janji Tuhan lalu dengan jalan pikirannya sendiri berusaha untuk org-org bs melihat bhw akhirnya Abraham bisa memiliki keturunan seperti yg Tuhan janjikan. Mengambil posisi sebagai Tuhan, Sara sebenarnya lakukan sebuah dosa besar, dia tidak yakin dirinya bisa mengandung dan melahirkan anak utk Abraham dan itu berarti sbnarnya Sara ragu dgn apa yang Tuhan janjikan. Keraguannya itu masih berlanjut hingga nubuatan Tuhan yg terakhir bhw dirinya akan melahirkan anak tahun depan dan reaksi Sara justru tertawa dlm hati (Kejadian 18:9-15). Abraham berumur 100 tahun pd saat Ishak lahir, jadi ada rentang waktu 25 tahun sejak Abraham menerima panggilan Tuhan dan janji Tuhan ttg keturunannya. Secara manusia, bisa dimaklumi jika Sara meragukan janji Tuhan, 24 tahun tidak ada tanda-tanda apapun.

Kadang kita kehilangan kesabaran saat menanti janji Tuhan itu digenapi, mulai merekayasa dan berusaha agar janji Tuhan itu terlihat sdh terjadi dan kita terhindar dr rasa malu. Akibatnya kita bs mengalami kesulitan di masa depan, seperti Ismael dgn Ishak, seandainya Sara bs bersabar menunggu janji Tuhan, mungkin sejarah yg ada tidak seperti yg telah ada. Memang 25 tahun itu lama sekali, dan kenapa hrs terlalu lama? Tuhan kan Mahakuasa, Dia berfirman maka seketika jg bs menjd kenyataan, knpa hrs menunggu? Pasti ada perhitungan Tuhan yg sempurna, kita sulit utk bisa memahaminya. Kita yg sedang menanti janji Tuhan digenapi, jangan meniru apa yg Sara lakukan dgn mengusahakan sendiri yg nantinya berakibat kurang baik ke depannya. Jgn tergoda utk mengambil porsi dan posisi Tuhan, percaya dan tetap sabar menanti janji Tuhan sekalipun org akan mencibir dan mengolok-olok kita, tetap beriman dan percayalah bhw Tuhan sediakan yg terbaik dan sempurna utk kita. Sepakat antara suami dgn istri itu penting, tp bukan sepakat spt Abraham dg Sara yg setuju ttg Hagar, tp sepakat mengimani bhw Tuhan tdk lalai utk menggenapi janji-Nya.

Sudah berapa lama kita bersabar menanti janji Tuhan digenapi? Jgn sampai habis kesabaran, yakinlah bhw waktu Tuhan itu yg terbaik, paling tepat bagi hidup kita.

Posted in Renungan | Comments Off on Mencoba Mewujudkan Janji Tuhan

Tuhan Memanfaatkan Pencobaan

DI 16092022

1 Korintus 10:13 KJV
There hath no temptation taken you but such as is common to man: but God is faithful, who will not suffer you to be tempted above that ye are able; but will with the temptation also make a way to escape, that ye may be able to bear it.

Tidak ada pencobaan yang menimpamu tapi sebagaimana yang biasa dialami manusia, tetapi Allah adalah setia, yang tidak akan membuatmu menderita dicobai melebihi apa yang kamu mampu, tapi dengan pencobaan itu juga membuat sebuah jalan untuk melarikan diri supaya kamu dapat menanggungnya.

Kadang kita ‘ditipu’ dengan khotbah-khotbah yg seolah-olah menguatkan iman kita, tapi justru itu menyesatkan kita, tidak punya pemikiran yg sesuai dgn firman Tuhan.

Ayat ini ada dlm perikop yg membahas tentang penyembahan berhala, jadi hrs sesuai konteks dan penggunaannya. Di mana kesalahan dalam khotbah ttg ayat ini? Kata yg dipakai adalah ttg pencobaan, bukan masalah atau situasi sulit yg kita alami. Nah, di sini kekeliruan terbesarnya, yg dengar khotbah itu menangkap makna ayat ini adalah masalah yg dia hadapi atau situasi yg dia hadapi itu tidak melebihi kekuatan manusia. Logikanya: kalau tidak melebihi kekuatan kita, berarti tdk butuh pertolongan Tuhan. Kita sakit panas biasa tidak perlu ke dokter, cukup minum obat pereda panas, cukup istirahat, bs sembuh tanpa perlu mengeluarkan uang utk membayar jasa dokternya. Kalau kita kena penyakit yg bkn penyakit biasa, barulah kita perlu datang ke RS atau periksa ke dokter. Kalau ada kebutuhan yg hrs kita bayar dan kita punya uang yg cukup utk itu, tinggal bayar saja, tidak perlu berdoa minta pertolongan Tuhan. Kalau masalah masih bisa kita atasi, kita belum perlu meminta pertolongan Tuhan, tapi kalau masalah atau situasi yang kita hadapi itu lebih besar dr kekuatan kita, saatnya utk minta pertolongan Tuhan. Di sini kita harus punya pemahaman yg benar: pencobaan beda dgn masalah atau situasi sulit.

Bukankah Yesus sndri mengajar Doa Bapa Kami yg salah satu kalimatnya ialah ‘jangan membw kami ke dlm pencobaan tapi lepaskanlah kami daripada yg jahat’? Artinya Tuhan itu menguji & kalaupun kita dicobai oleh iblis atau org lain, Dia bs gunakan pencobaan yg kita alami utk justru membuat jalan utk kita bisa melarikan diri dari pencobaan itu dan bs menanggungnya, artinya bs menjd kuat, punya kekuatan utk melawan & menang. Knpa kita dicobai? Lihat ayat setelah ayat ini: Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala! (1 Kor 10:14). Nah jelas bukan? Pencobaan yg ada dlm ayat ini adalah jenis pencobaan yg berkaitan dg penyembahan berhala, pencobaan yg tujuannya utk menggoda iman kita, tidak lagi beriman pd Tuhan dgn sungguh-sungguh. Bacalah dari ayat 1-33 dlm pasal ini, ini bukan bicara ttg masalah atau situasi sulit sehari-hari, tapi berkaitan dgn hal penyembahan berhala. Jadi sadarlah: kita ini selama hidup di dunia tetap butuh Tuhan, akan ada masalah dan situasi yg melebihi kekuatan kita, karena bersama Tuhan, oleh kekuatan-Nya, kita dimampukan mengatasi semuanya dan bs tampil sbg pemenang.

Jgn sengaja mendorong diri kita sendiri masuk dalam pencobaan jenis apapun, supaya jangan terjerat oleh yg jahat, kuasai diri sepenuhnya & jgn menjauh dr Tuhan.

Posted in Renungan | Comments Off on Tuhan Memanfaatkan Pencobaan

Cuma Diselamatkan Saja?

DI 15092022

1 Timotius 2:4 ILT3
yang menginginkan semua orang diselamatkan dan masuk ke dalam pengetahuan penuh akan kebenaran.

Tuhan mau semua org diselamatkan krna tidak seorangpun yg tdk berbuat dosa, apakah dia itu org yg baik atau jahat, tapi apakah hanya untuk diselamatkan saja?

Pikiran yg bodoh adalah: “yg penting bisa masuk surga, cukuplah …” Sebagian org berpikir yang penting sudah dibaptis dan tiap Minggu datang ke gereja, pasti bs masuk surga. Org dg pikiran seperti ini jelas tidak mengerti ttg kebenaran, di saat nanti menghadap pengadilan Tuhan, hasil yg dia peroleh akan mengejutkan dirinya, tidak sesuai dgn apa yang dia yakini. Tuhan ingin kita masuk ke dalam pengetahuan yang penuh akan kebenaran, pengetahuan itu didapat dr belajar, belajar itu salah satu kegiatannya yg membaca, bukan sehari dua hari, tapi setiap hari. Mustahil kita bs punya pengetahuan ttg kebenaran tanpa belajar, tanpa baca Alkitab. Jadi org dg pikiran spt di atas, siap-siaplah utk mendapati hasil yg bisa mengecewakan dirinya. Kebenaran Tuhan tentu berbeda dg kebenaran versi dunia ini atau versi manusia. Contohnya, berbohong demi yg disebut ‘kebaikan’ itu dibenarkan oleh bnyk org, tp di mata Tuhan, bohong yg tetap bohong, dosa yg hrs dipertanggung jwbkan nantinya. Mencuri karena terpaksa bs dimaklumi manusia, tapi itu tetaplah dosa di mata Tuhan. Memang akan ada pengampunan yg Tuhan sediakan, tp jgnlah kita bermain-main dgn dosa.

Punya pengetahuan yg penuh ttg kebenaran, ini akan mempermudah kita utk bs hidup benar di hadapan Tuhan dan hidup bijaksana di tengah lingkungan atau komunitas di mana kita hidup. Tahu yg benar maka kita bs menentukan mana yg salah dan mana yg benar, mana yg boleh dan mana yg tdk boleh, mana yang haram dan mana yg tidak, dsbnya. Sebagian orang sudah merasa malas membaca Alkitab krna bukunya tebal, tp sdh di buat dlm bentuk aplikasipun tetap tidak mau membacanya. Bayangkan kalau anak kecil sudah tdk mau sekolah, tdk bs baca tulis, tidak tahu ini dan itu, bgmna nanti dia hidup saat sdh dewasa nantinya? Mudah ditipu org, susah utk mendapatkan pekerjaan dgn gaji yg baik, malah bs memilih hidup sbg pelaku kriminal, jd orang jahat. Dlm dunia kerohanianpun kita perlu untuk punya pengetahuan ttg kebenaran yang cukup, kalau tdk nantinya oknum-oknum rohaniwan yg hatinya tidak murni lagi bs mempermainkan kita dan mengambil keuntungan dr apa yg kita pny. Sadarlah bukan semua org yg sering bicara ttg Tuhan itu adalah org yg hidup benar di hadapan Tuhan, banyak ‘serigala’ yg menyamar sebagai ‘domba’.

Mulailah dgn belajar ttg Alkitab, sharing dengan org-org yg lebih punya pemahaman Alkitab yang lebih dalam, tapi pastikan jg mereka tetap dlm pemahaman yg benar, supaya kita jangan malah disesatkan nantinya.

Posted in Renungan | Comments Off on Cuma Diselamatkan Saja?

Tidak Takut Mati

DI 14092022

Lukas 12:4-5
Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!

Menjd Kristen tentu disediakan berkat dan yang terbaik dr Tuhan, tp kita jg diingatkan bhw perlu satu keberanian untuk menghadapi konsekuensi sbg pengikut Kristus, walaupun nyawa menjadi taruhannya.

Jgn takut terhadap mereka yg dapat membunuh tubuh, artinya org-org yg bs mengincar nyawa & membunuh kita. Jadi kita hrs sadar bhw walau kita sdh hidup dgn benar di hadapan Tuhan dan berbuat baik terhadap sesama, ada org-org yg tdk senang dgn kita, berusaha menghalangi dan kalau semua rencana mereka gagal, nyawa kita mencari incaran mereka. Sejarah menunjukkan sudah berapa banyak martir yg ada, mereka yg kehilangan nyawa demi Injil dan iman mereka. Memang tdk semua orang Kristen menjd martir, tp pastinya semua org Kristen harus siap untuk menderita karena nama Tuhan (Wahyu 2:3), baik karena pemberitaan Injil maupun karena kita ini adalah org Kristen. Penderitaannya tentu tidak selalu sama wujudnya bagi tiap orang, ada yang dikucilkan dlm pergaulan, dihambat karirnya di pekerjaan dan jabatan, ditolak menjd pemimpin, hingga menjd target persekusi. Tuhan berkata bhw jgn takut terhadap mrka yg bisa membunuh tubuh kita, tp takutlah pd Tuhan yg berkuasa utk membuang kita ke neraka. Org yg masuk neraka tentu ada sebabnya menurut penilaian Tuhan & tdk memenuhi kriteria yg Tuhan sdh tetapkan.

Demi menyelamatkan hidup dan nyawa, ada org yg rela menyangkal iman, menghujat Tuhan dan malah menyerang balik keKristenan. Ada yang karena kecewa pd Tuhan, ada yg melakukannya demi uang, popularitas, ada yg karena tersesat pikirannya, dsbnya. Di dunia mgkin mereka bisa hidup seenak mulutnya mereka, dpt bnyk harta, terkenal, Tuhan tdk bertindak apa-apa, tp ingat bhw saat penentuan masuk surga atau neraka, itu bukan wewenang siapapun juga, tapi mutlak adalah kedaulatan Tuhan Yesus Kristus, kalau Tuhan sdh berfirman, tdk ada yabg bs menahan, apalagi membatalkannya. Jadi dalam dunia ini ada 2 jenis org: org yg takut pada manusia atau org yg takut pd Tuhan, kita ada di golongan yg mana? Sesuai ayat ini, kita hrs takut pada Tuhan dan tetap menghormati org lain, hormat tp tidak perlu sampai takut, satu-satunya yg hrs ditakuti adalah Tuhan saja, Dia yg menentukan kita akan dimasukkan ke surga atau neraka. Kalau Tuhan menentukan kita mati sebagai martir, itu pasti terjd, dan ada upah yg menanti kita, kalau kita ditentukan Tuhan untuk menderita karena nama Tuhan, bersyukurlah karena kita dinilai layak utk menerimanya oleh Tuhan, dan ada upah yg Dia sediakan jg bagi kita.

Seberapa takut kita pd Tuhan? Atau kita berpikir untuk kompromi saja? Ingatlah bhw mata Tuhan melihat dan mencatat semua yg kita lakukan, itu menjd pertimbangan nantinya kita akan masuk ke mana dlm kekekalan nantinya.

Posted in Uncategorized | Comments Off on Tidak Takut Mati

Lupa Bersyukur

DI 13092022

Lukas 17:17-18
Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?”

10 org kusta disembuhkan Yesus dan menjadi tahir, hanya 1 yg kembali pd Yesus, itupun orang Samaria, org yg digolongkan kelas ‘dua’ karena hasil pernikahan org Yahudi dgn non Yahudi.

Tdk disebut 10 org sakit kusta itu org dr daerah mana saja, tp biasanya kalau sudah senasib, tdk penting lagi berasal dr daerah atau bangsa apa, karena memang org kusta dilarang masuk dlm lingkungan masyarakat sesuai dgn hukum yang berlaku saat itu. Apakah 9 org yg tdk kembali itu adalah org yg tdk bersyukur karena sdh sembuh dan menjd tahir kembali? Jgn cepat mengambil kesimpulan negatif dulu, pahami jalan ceritanya juga. Yesus sendiri yg menyuruh 10 orang kusta ini pergi menemui para imam utk mendapatkan pengesahan mengenai kondisi penyakit kusta mereka, saat disuruh pergi mereka belum juga sembuh, di tengah perjalanan barulah mereka menyadari bahwa kusta mereka sudah sembuh. Memang hrs pergi menemui para imam sesuai dgn hukum Taurat, barulah boleh masuk lagi ke dlm lingkungan masyarakat. Jadi 9 org kusta yg lain ini sebenarnya jg tdk salah, Yesus sendiri yg menyuruh mrka pergi utk menemui para imam, kalau mereka tidak kembali, itupun sebenarnya tidak salah jg. Di sinilah kita belajar ttg sesuatu yg penting dlm hidup kita: satu sisi kita taat pd firman Tuhan yg tertulis, di sisi lain kita jg harus memiliki karakter yg rendah hati.

Orang Samaria biasanya tdk diajak bergaul oleh orang Yahudi, shga ada rasa ‘minder’, akibatnya mereka menjd org yg rendah diri, tp kalau dapat diarahkan ke arah positif, rendah diri bs diubah menjd rendah hati. Itulah mengapa org Samaria ini memilih kembali dulu menemui Yesus, sadar diri bhw dia sembuh karena disembuhkan Yesus lalu dia memuliakan Tuhan. Org yg rendah hati biasanya tdk lupa diri kalau mengalami sesuatu yg dahsyat dr Tuhan, respon pertamanya pasti bersyukur pd Tuhan, bukan terpukau dgn segala yg Tuhan berikan dan lakukan pd dirinya. Yesus bukan pendendam, 9 orang kusta itu tetap saja dibiarkan sembuh, tdk dibatalkan kesembuhan yg sdh mereka alami. Ini jg yg wajib kita pahami bhw ketika kita berbuat baik dan org lain tidak berterimakasih pada kita, jgn kita terusik karena hal itu, biarkan hati kita tetap penuh sukacita & damai sejahtera, kita hanya alat Tuhan, tdk perlu kita menuntut org lain berterimakasih, asalkan mrka tetap bersyukur pd Tuhan, itu cukup untuk kita, malah kita yg hrs bersyukur pd Tuhan krna masih dipakai Tuhan utk menjd saluran berkat bagi org lain yg membutuhkan.

Taat pd firman Tuhan hrs juga dibarengi punya karakter yg baik, jgn lupa bersyukur pada Tuhan ketika kita masih dipakai Tuhan ataupun ketika kita menerima sesuatu yg mulia dr Tuhan.

Posted in Renungan | Comments Off on Lupa Bersyukur

Tidak Rasional

DI 12092022

Lukas 16:27-28, 31
Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”

Kisah ttg Lazarus yg adalah pengemis dan satu org yg kaya raya, agaknya bukan sebuah wujud perumpamaan, tapi jg apakah ini kisah nyata yg diceritakan oleh Yesus, ini masih perlu kajian yg mendalam.

Si org kaya ini setelah meninggalpun masih juga punya pikiran yg tdk rasional, pertama, krna dia haus, dia mohon pada Abraham utk menyuruh Lazarus ini datang menemui dia di tempat yang penuh penderitaan, yaitu alam sesudah seseorg meninggal ditempatkan sblum nantinya diadili oleh Tuhan kalau dinilai selama hidupnya bnyk melakukan hal-hal yg tdk disukai Tuhan. Dia itu mengira alam kematian sama spt dunia biasa, kemudian dia meminta lagi Abraham untuk dgn segera ‘memulangkan’ Lazarus ke dunia lagi, & ketiga, dia terlalu yakin org seisi rumahnya akan bertobat kalau ada kesaksian dr org yg mati lalu hidup kembali. Bs kita simpulkan bhw org kaya ini minim pengetahuan ttg Kitab Suci, kalau pd zaman skrg ini dibilang jarang atau bahkan tdk pernah baca Alkitab dan dengar khotbah, walau datang ke gereja namun menolak utk mentaati firman Tuhan bahkan tdk percaya firman Tuhan. Tahunya hanya hidup senang-senang tapi tidak butuh Tuhan. Org kaya ini menyesal, tp ini sudah terlambat, dia sudah mati dan tdk bs mengubah penyesalannya menjd pertobatan. Itulah akibat bagi mereka yg hidup hanya utk dirinya sendiri tanpa peduli dgn org lain.

Tdk rasional karena kurang pengetahuan, tidak mau belajar ttg firman Tuhan yg di dlmnya ada bahasan ttg dunia setelah kematian, menuju ke mana dan apa yg terjd nantinya. Sdh tahu satu saat setiap org akan mengalami kematian, tidak mau mempersiapkan diri dgn baik supaya saat kematian itu datang, kita menghadap Tuhan dg rasa damai, bukan justru ketakutan. Berpikir dia masih lama matinya, jadi hidup santai-santailah, nikmati semua yg ada di dunia, puas-puasin aja, nanti sdh mau meninggal baru cari Tuhan untuk minta ampun supaya diperbolehkan masuk dlm surga, atau ada org-org yg sok yakin bhw dia itu pasti nanti masuk surga. Alkitab tidak perlu, yg penting nikmati hidup, pikiran spt itu tentu saja sangat menyesatkan. Logika saja: kita yakin bs masuk rumah kalau kita pegang kuncinya atau dibukakan oleh si pemilik rumah, baca Alkitab saja tdk mau lalu yakin Tuhan pasti buka pintu surga utk dirinya, memangnya Tuhan siapanya dia? Kalau tidak ada hubungan atau kenal, tidak mungkin orang akan dgn sengaja membukakan pintu supaya org lain bs masuk. Kalau tdk biasa berdoa, beribadah, baca Alkitab, tapi yakin nanti dikenal oleh Tuhan, itulah org-org yg pikirannya tdk rasional.

Bicara ttg kematian bukan berarti sudah putus asa, tapi justru menjd peringatan bagi kita untuk mempersiapkan diri baik-baik selama hidup dlm dunia ini, setelah mati, tdk ada kesempatan lagi.

Posted in Renungan | Comments Off on Tidak Rasional

Jangan Menghina Orang Miskin

DI 10092022

Amsal 17:5
Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman.

Kriteria seseorg disebut miskin tentu beragam di berbagai negara, tapi pd umumnya, miskin itu diartikan sbg hidup yg selalu berkekurangan, tdk memiliki harta dan hidupnya terbatas bahkan jg menderita.

Itu menurut pandangan manusia, tp bgmna dgn pandangan Tuhan terhadap org miskin? Di ayat yg kita baca, dikatakan bahwa org miskin itu jg adalah ciptaan Tuhan. Memang semua manusia itu ciptaan Tuhan, tapi bgmna kita memahami bhw org miskin itu ciptaan Tuhan? Apakah bisa diartikan bahwa kemiskinan seseorg itu adalah Tuhan yg membuatnya? Dlm ayat ini dikatakan: TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga (1 Samuel 2:7). Jadi memang seseorg mengalami situasi kemiskinan itu jg ada faktor Tuhan di dalamnya. Tentu ada jg faktor dr diri org itu sendiri, mgkin krna dia malas, atau krna faktor org lain: ditipu dlm bisnis, dsbnya. Sedikit informasi ini mgkin bs membuat kita paham bhw seseorg itu miskin atau kaya adalah Tuhan yg membuatnya, Tuhan yg mengizinkan hal itu terjd, tentu Tuhan punya alasan tersendiri utk itu, knpa seseorang dalam hidupnya mengalami kemiskinan, entah hanya dlm waktu yg pendek atau jangka panjang. Yang perlu kita pahami jg adalah jgn berpikir bhw hal ini sifatnya permanen: seumur hidup terus kaya atau miskin, sadarlah bhw yg kaya bisa Dia buat jadi miskin, yg miskin bs Tuhan buat jd kaya.

Kemiskinan biasanya dipandang sbg wujud dari kutuk, sementara kekayaan dipandang sbg satu wujud dr berkat Tuhan. Ada benarnya, misalnya kalau kita membaca Ulangan 28 ttg berkat dan kutuk kalau tdk taat pada firman Tuhan. Di bnyk ayat dlm kitab Amsal jg dibahas ttg kemiskinan sbg akibat dr malasnya tangan utk bekerja. Lalu knpa kita diajar utk tdk menghina org miskin spt dlm ayat yg kita baca? Tuhan mau mengajar kita utk menilai org bukan dr jumlah kekayaannya, tp dr kualitas hatinya. Org miskin tentu ada yg baik hati, ada jg yg hatinya jahat, demikian jg dgn org kaya, ada yg baik hati dan yg hatinya jahat. Tdk semua org yang kaya itu karena diberkati Tuhan, ada yg kaya krna korupsi, tipu sana sini, terlibat kuasa gelap/okultisme, dsbnya. Apakah kalau kita kaya, diberkati Tuhan lalu bisa menghakimi org miskin dgn mengatakan bhw dia miskin itu krna dikutuk Tuhan? Ingat apa yg Yesus katakan ttg bgmna Lazarus miskin dan org kaya (Lukas 16:19-31), miskin tp bahagia setelah mati, kaya tapi dia justru menderita setelah mati. Kalau dia dikutuk Tuhan lalu jadi miskin, knpa justru dialah yg hidupnya bahagia setelah mati? Kalau orang yg kaya itu katanya diberkati Tuhan, lalu kenapa justru menderita di alam setelah kematian?

Org yg kaya justru harusnya menjadi ‘berkat’ dr Tuhan bagi org miskin, dgn kekayaannya justru dipakai utk memuliakan Tuhan, tdk menikmati kekayaan hanya utk dirinya sendiri, wajib peduli dgn nasib org miskin jg.

Posted in Renungan | Comments Off on Jangan Menghina Orang Miskin

Menjauhi Kejahatan

DI 09092022

Amsal 16:6
Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.

Semua manusia punya kecenderungan yg sama utk melakukan dosa dan kejahatan, yg membuat beda adalah seberapa pengendalian diri setiap org yg dimilikinya, dan ini ada kaitannya dengan takut akan Tuhan.

Org yg takut hantu atau setan, cenderung untuk membuat dirinya lebih ‘rendah’ drpd hantu, tidak berani utk melawan apalagi mengusirnya. Takut dikerjain atau dirasuki roh jahat sehingga kabur adalah pilihan utamanya. Apa makna takut akan Tuhan? Takut artinya tidak berani, berarti kita ini hrsnya tdk berani melawan Tuhan, tdk berani utk melanggar apa yg dilarang Tuhan, dsbnya. Takut dihukum Tuhan dan mengalami keadaan yg tdk nyaman karenanya. Takut akan Tuhan bs terlihat dr gaya hidup yang menjauhi kejahatan, sengaja utk menghindar, jaga jarak dr segala godaan yg bs menggoda kita utk berbuat dosa. Kalau kita ini org yg boros, jgn sengaja sering-sering buka aplikasi jual beli online atau sengaja lewat toko yg menjual barang kesukaan kita. Kalau kita ini masih kurang penguasaan dirinya, perlu ada org yg selalu mengingatkan kita agar jgn melakukan hal-hal yg jahat atau sifatnya merugikan diri kita sendiri. Ingin berhenti judi, mulailah menjauh dr pergaulan yg isinya org-org penjudi juga, batasi penggunaan internet utk mengakses situs-situs judi online, dsbnya. Takut maka menghindar, lari sejauh mgkin dan tdk ingin bertemu lagi.

Pd kenyataannya, tdk mudah melepaskan diri dr sesuatu yg sudah menjadi kebiasaan yg sering kita lakukan, butuh perjuangan dan waktu, butuh tekad kuat, butuh orang lain utk mengawasi kita, dsbnya. Sederhananya adalah: penggunaan wkt yg tepat, dulu waktu yg kita pakai urk melakukan yg buruk-buruk, kita ganti dgn mengisinya untuk hal-hal yg positif. Dosa jg butuh waktu, krna itu penting bagi kita mulai meniadakan waktu bagi dosa. Mengganti dgn yg positif dan baik, itulah yg hrs kita lakukan, jgn lengah & membuat celah sendiri shga kita kembali pd kebiasaan lama yg buruk. Jgn setengah-setengah, jgn kompromi, ingatlah bhw mata Tuhan terus mengawasi kita setiap saat, Dia tdk tidur ataupun sibuk, ingatlah bhw satu saat kita hrs mempertanggung jwbkan semuanya di hadapan Tuhan. Kalau gagal untuk berubah, jgn putus asa, coba lagi sampai suatu saat kita benar-benar ‘merdeka’ dari kebiasaan buruk kita, tidak lagi mudah tergoda melakukan dosa dan pastinya kasih kita pd Tuhan semakin mendalam, kita bs menolong org lain untuk bisa juga lepas dr kebiasaan buruk mereka dan bisa menang melawan godaan utk berbuat dosa.

Godaan berbuat dosa hrs kita lawan sepanjang hidup kita, waspada karena kalau hari ini kita bs melawannya, maka besok dan nanti dosa pasti datang lagi dgn godaannya yg semakin kuat.

Posted in Renungan | Comments Off on Menjauhi Kejahatan