Menjadi Sempurna

DI 05082016 
Matius 5:48 NKJV 

Therefore you shall be perfect, just as your Father in heaven is perfect. 

  • Karena itu kamu harus menjadi sempurna, sebagaimana Bapamu di dalam surga adalah sempurna. 

Menjd sempuna, mgkinkah? Bukankah tdk ada manusia yg sempurna? Lalu mengapa Tuhan Yesus mengatakan ayat ini? 
Bnyk org salah memahami ayat ini, dianggap bhw kesempurnaan itu sesuatu yg mustahil. Tuhan Yesus berkata bhw kita hrs menjd sempurna, ini berarti kita memang blm sempurna. Menjd sempurna itu sebuah proses, jd sbnarnya Tuhan ingin kita masuk dlm proses yg nantinya menjadikan kita sbg pribadi yg sempurna. Kpn kita menjd sempurna? Apakah sempurna di dunia? 
Ayat ini berkata bhw kita hrs menjd sempurna sbgmna Bapa itu sempurna. Bapa ada di dlm surga, jd sbnarnya kita akan jd sempurna bkn di dunia ini, tp saat kita di surga bersama Bapa. Dlm hidup di dunia inilah proses penyempurnaan anak-anak Tuhan berlangsung, hingga nafas terakhir. Jadi kita blm sempurna slma hidup di dunia ini, jgn heran jika kita temui masih bnyk kekurangan dan kelemahan dlm diri org lain di sekitar kita. Jgn mengharapkan seseorg yg masih hidup di dunia ini sdh sempurna, kita pasti kecewa. 
Tuhan menyempurnakan kita dg menggunakan berbagai cara, salah satunya menggunakan org-org terdekat dlm hidup kita, org-org yg paling mgkin bs membahagiakan atau sebaliknya menyakiti kita. Terkadang terjd beda pendapat, konflik, kekecewaan, disakiti, tdk dipedulikan, dsbnya, semuanya Tuhan izinkan terjd utk memproses pribadi kita, membuat kita lebih sabar, lebih bs mengucap syukur, lebih teliti, lebih bs menerima kehadiran org lain dlm lingkungan hidup kita. Makin hari kita makin mendekati menjd sempurna. Tergantung kita, mau cepat atau lambat disempurnakan Tuhan. Jgn lari dr proses Tuhan walaupun kita sdg letih dan bosan, semua org pernah mengalaminya. Jgn menjauh dr persekutuan dg Tuhan, kita hrs tetap menjaga hubungan baik dg Tuhan dan sesama kita. Bertahan dlm tekanan

Posted in Renungan | Comments Off on Menjadi Sempurna

Antara Cinta dan Cinta Tuhan 

DI 04082016 
1 Raja-Raja 11:2 KJV 

Of the nations concerning which the LORD said unto the children of Israel, Ye shall not go in to them, neither shall they come in unto you: for surely they will turn away your heart after their gods: Solomon clave unto these in love. 

  • Dari bangsa-bangsa berkenaan dengan yang Tuhan katakan pada anak-anak Israel: “Kalian jangan masuk pada mereka, juga jangan mereka masuk ke kalian: sesungguhnya mereka akan membelokkan hatimu di hadapan tuhan-tuhan mereka: Salomo melekat pada mereka dalam cinta. 

Di Indonesia khususnya, bnyk ditemui dlm sebuah keluarga terdiri dr beragam penganut agama, 2 hingga 3 macam agama ada di dlmnya. 
Tentu kalau bcra hak asasi, setiap org berhak menganut agama yg dia yakini, dan itu dijamin oleh negara. Namun dilihat dr sudut pandang Tuhan, ada perbedaan yg kita temukan. 
Kita yg pernah membaca sejarah hidup bangsa Israel, tentu paham betul mengapa Tuhan sangat menjaga kemurnian bangsa Israel, baik scra keturunan scra fisik maupun dlm hal takut akan Tuhan. Dlm ayat ini kita temukan bhw Tuhan melarang ‘pernikahan campur’ dg org-org dr bangsa lain. Ada bahaya tersembunyi dr sebuah pernikahan campuran, bkn soal campuran antar suku, tp yg dimaksud adalah pernikahan campur dg yg tdk percaya pd Tuhan krna mrka menyembah tuhan mereka sndri. Jelas bhw selain Tuhan, tuhan yg lain adalah berhala, tdk boleh disembah. 
Raja Salomo sangat berhikmat namun punya sebuah kelemahan yaitu mudah jatuh cinta. Punya 700 isteri yg berasal dr putri-putri raja dan 300 gundik, para istri inilah yg membuat hati Salomo berpaling pd berhala. Semua krna cintanya Salomo. 
Satu sisi budaya pd wkt itu membolehkan seorg raja beristri banyak, di poin ini Salomo tdk salah, tp dr sisi ternyata para istrinya bnyk berasal dr bangsa lain yg menyembah berhala, di poin inilah Salomo melanggar perintah Tuhan. Kelihatannya benar, tp ternyata salah. Boleh mencintai tp jgn mencintai org yg ‘salah’ 

Posted in Renungan | Comments Off on Antara Cinta dan Cinta Tuhan 

Ternyata Lebih

DI 03082016 
2 Raja-raja 6:16 

  • Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.” 

Kalau kita mau sadar, sbg org percaya pd Kristus, kita tdk pernah sndrian meskipun scra kasat mata kita terlihat seorg diri. 
Pertama, kita disertai Tuhan, kedua, Tuhan utus malaikat-Nya utk melayani kita (Ibrani 1:14). Ada Tuhan dan malaikat-Nya yg selalu menyertai kita di manapun kita berada. Ditambah pagar perlindungan Tuhan atas hidup kita (Ayub 1:10), kita ada dlm keadaan aman dan sejahtera. Namun pd kenyataannya knpa hal-hal buruk terjd? 
Knpa ada yg masih bs tertipu dlm bisnis, pdhal dia seorg yg cinta Tuhan, aktif melayani, sering membantu dana utk kegiatan kerohanian? Lalu pagar yg Tuhan sediakan apakah benar-benar ada? Mengapa Tuhan diam saja wkt mau tertipu? Jwban atas hal ini memang hanya Tuhan yg tahu, yg bisa kita analisa adalah sebab scra umum. 
Selama dlm pagar perlindungan Tuhan, iblis atau siapapun tdk bs menyentuh kita dan semua yg kita miliki. Kalau sampai tersentuh, ada 2 kemungkinan, pertama, spt Ayub, Tuhan sdg menguji kita, kedua, kita sndri yg ‘melangkah’ keluar dr pagar Tuhan. Perkataan yg sia-sia, ketakutan, bimbang, melanggar Firman Tuhan, dsbnya, itu semua membw kita keluar dr perlindungan Tuhan. Kalau terjd sesuatu yg buruk, jgn langsung berpikir kita selalu sdg ‘diserang’ iblis, koreksi diri apakah ada sesuatu yg salah telah kita perbuat. Jika ada, segera bertobat dan kembali mendekat pd Tuhan. Jika memang iblis yg mengganggu, segera berdoa dan perangi siasat jahat iblis. 
Kita tdk pernah sndrian, manusia bs menolak dan meninggalkan kita, di saat kita merasa sndrian, dtglah pd Tuhan, temukan bhw Yesuslah Sahabat sejati kita, Dia adalah Bapa yg menyayangi anak-anak-Nya, Dia Penolong Yangsetia, Dia Penghibur dan Pelindung kita. Tetaplah bersemangat sekalipun org lain tdk yakin dg apa yg mampu kita kerjakan. Bersama Tuhan kita sanggup utk melakukan hal-hal yg sukar 

Posted in Renungan | Comments Off on Ternyata Lebih

Tidak Semua Terlihat

DI 02082016 
2 Raja-raja 6:15, 17 

Ketika pelayan abdi Tuhan bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?” 

  • Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. 

Umumnya manusia hanya melihat yg kelihatan oleh mata jasmani, namun pd kenyataannya ada dimensi dunia roh yg berjalan beriringan, Tuhan mengizinkan bbrpa org melihatnya dg mata jasmaninya. 
Bgmna dg dunia roh? Manusia adalah roh yg memiliki jiwa dan tinggal dlm tubuh. Jd manusia yg hidup di dunia tinggal dlm 3 dimensi dunia yaitu dunia roh, dunia fiksi dlm jiwa, dan dunia nyata (bumi). Dunia roh bkn dunia gaib, tp bcra ttg suatu dimensi di mana Tuhan dg kita dpt berinteraksi dan terhubung satu sama lain. Saat berdoa dan menyembah Tuhan, roh kita terhubung dg Roh Tuhan, kita bs menerima apapun dr surga: pengalaman rohani spt kunjungan ke surga, pewahyuan dan penglihatan, dsbnya. 
Sedangkan dunia fiksi itu bcra ttg dunia pikiran, di mana otak, perasaan dan kata batin/hati yg terdalam saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Di sinilah pertimbangan, ide, khayalan, suasana perasaan, muncul dan menghasilkan sebuah pemikiran atau sebuah keputusan. Hebatnya cerita sebuah film fiksi mgkin bs menggambarkan hasil dr dunia fiksi dlm jiwa manusia. 
Ketiga dimensi dunia ini saling mempengaruhi, itulah sebabnya kita bnyk temui org yg punya kekosongan dlm hidupnya krna ‘dunia roh’nya tdk baik, hubungan dg Tuhannya minim bahkan tdk ada sama sekali. Org yg sakit jiwa berarti ‘dunia fiksi’nya terganggu, otaknya terganggu, perasaannya tdk normal. Dunia nyata memungkinkan kita berinteraksi dg sesama manusia scra fisik/tubuh, ketiganya hrs ‘sehat’ dan seimbang 

Posted in Renungan | Comments Off on Tidak Semua Terlihat

Dosa Manipulasi 

DI 01082016 
2 Raja-raja 5:22 

  • Jawabnya: “Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian.” 

Naaman sembuh dr sakit kusta atas petunjuk Tuhan melalui nabi Elisa, dan Elisa menolak persembahan yg ingin Naaman berikan, namun Gehazi, pelayan Elisa berpikir lain. Dg mengatas namakan tuannya, dia membohongi Naaman demi mendapatkan bbrpa pemberian dr Naaman. 
Serakah akan uang dan harta bs menggerakkan seseorg utk melakukan berbagai jenis dosa, korupsi, laporan anggaran palsu, pencurian hingga cara yg terselubung spt ‘money loundrying’ atau pencucian uang utk menghilangkan jejak asal usul uang yg diperoleh dg cara tdk benar. Setelah niat timbul, mulailah dipikir bgmna cara mendptkannya, tak perduli org lain dirugikan bahkan dijadikan ‘kambing hitam’, yg penting semua bs dimiliki. Tak jarang nama seseorg digunakan spya bs menyakinkan pihak-pihak yg jd sasaran penipuan. 
Akal diberikan Tuhan bkn utk memanipulasi yg sifatnya negatif dan merugikan org lain, krna ada jg manipulasi yg tujuannya positif. Keinginan utk berbuat dosa dan semua yg jahat bs timbul kpn saja, apakah seseorg bs ‘melumpuhkan’ keinginan berbuat dosa atau tdk bs, ini yg menentukan apakah keinginan itu menjd perbuatan dosa atau tdk. Penguasaan diri dan ketaatan terhadap pemimpin di atas kita menjd faktor yg ikut menentukannya. Spt ikan yg hidup bs melawan arus, tp ikan yg mati akan terbawa oleh aliran arus, bgtu jg perlawanan kita terhadap keinginan yg negatif. Mengatas namakan pihak lain demi sebuah niat jahat sangatlah keji, akibatnya rusaklah kepercayaan yg semula ada, dan blm tentu ada kesempatan kedua, ketiga, dstnya. 
Gunakan otak kita utk memikirkan sesuatu yg berdampak positif, bkn yg berdampak negatif, jgn bergaul dg org yg hidupnya tdk berdasar pd kebenaran Firman Tuhan, kita bs ‘tertular’ buruknya 

Posted in Renungan | Comments Off on Dosa Manipulasi 

Sendirian Dengan Tuhan

DI 30072016 
2 Raja-raja 4:33 

  • Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN. 

Mengapa nabi Elisa hrs menutup pintu dan sndrian berdoa pd Tuhan? Tentu ada alasannya. 
Kecenderungan yg bnyk terjd skrg ini adalah bnyk org yg berdoa ‘sengaja’ mempertontonkan dirinya spya org bnyk melihat apa yg terjd akibat doa yg dikatakannya pd Tuhan. Bnyk org senang dipuji dan dianggap ‘sakti’, berdoa bkn lg menjd bagian dr plynannya malah menjd bahan ‘iklan’ agar dirinya terkenal dan menerima bnyk permintaan plynan. 
Elisa menutup pintu lalu berdoa. Ada saatnya kita hanya sndrian dg Tuhan. Satu sisi kita diajar ttg doa sepakat, tentu saja perlu org lain, tp ada saatnya kita sndrian dg Tuhan. Bahkan Elisa tdk mengajak si ibu dr anak yg mati ini utk ikut berdoa bersamanya. Gejazi yg adalah ‘asisten’ Elisapun tdk diajak masuk. 
Membangkitkan org mati tdk semudah menyembuhkan org sakit. Org sakit nyawanya masih ada, tp membuat org mati hidup kembali itu perlu kuasa Tuhan yg ajaib. Ada saatnya ketika menghadapi sebuah tekanan dan kemustahilan, kita tdk minta didoakan hamba Tuhan, tp langsung berperkara dg Tuhan. Setiap kita diberi otoritas dr Tuhan sesuai dg kapasitas kita masing-masing, otoritas ini bkn utk dipajang, tp diaktifkan saat diperlukan. Biasakan utk tdk meminta dukungan doa krna kita tdk akan pernah bertumbuh dlm iman dan pengharapan jika selalu bergantung pd org lain. 
Apa yg sdg kita alami akan memunculkan komentar beragam dr bnyk org, ini yg kadang-kadang bs melemahkan iman kita, sdgkan utk sebuah kemustahilan, fungsi iman memegang peranan penting. Abaikan perkataan yg melemahkan iman, berperkaralah langsung dg Tuhan, jgn selalu mengharapkan dukungan doa. 
Setiap doa kita didengar Tuhan, terima dg sukacita apapun jwban Tuhan, jgn protes jika tdk sesuai dg harapan kita. Tuhan selalu merencanakan semua yg mendtgkan kebaikan utk hidup kita 

Posted in Renungan | Comments Off on Sendirian Dengan Tuhan

Tidak Mudah Percaya 

DI 29072016 
2 Raja-Raja 4:16 NKJV 

Then he said, “About this time next year you shall embrace a son.” And she said, “No, my lord. Man of God, do not lie to your maidservant!” 

  • Kemudian dia berkata: “Seperti waktu ini tahun depan kamu akan mendekap seorang anak laki-laki.” Dan perempuan itu berkata: “Tidak, tuanku. Manusia Tuhan, janganlah berbohong pada pelayanmu ini.” 

Memang tdk mudah meng-aminkan sesuatu yg ‘spektakuler’, yg tdk masuk akal dan menurut kita sndri, kita tdk memperdulikannya lagi. Perempuan Sunem ini sdh menerima kenyataan hidup bhw dia dan suaminya hidup tanpa memiliki anak, begitu nabi Elisa bcra ttg kehadiran seorg anak, tentu ini spt sebuah kata hiburan dan mustahil. Pd kenyataannya perkataan Elisa terbukti terjd. 
Kalau Tuhan yg kehendaki, meskipun iman seseorg itu tdk kuat, tetap yg Tuhan katakan pasti terjd. Tdk semua hal bergantung pd iman seseorg, ada memang Tuhan memperhitungkan iman seseorg utk melakukan sebuah mujizat, tp tetap semuanya terjd krna kuasa Tuhan yg sanggup melakukan hal yg mustahil sekalipun. Akuilah kalau iman kita blm sanggup menerima perkataan Tuhan ttg diri kita, kuasa Tuhan yg membuat semuanya digenapi. 
Peran seorg nabi zaman itu sbg org yg dipercaya Tuhan utk menyampaikan Firman-Nya pd pribadi maupun sekelompok org hingga suatu bangsa. Seorg nabi yg benar dibuktikan melalui apakah yg dikatakannya atas nama Tuhan itu terjd atau tdk. Jika tdk terbukti terjd, maka dialah nabi palsu dan hukum zaman itu org bnyk akan menghukum nabi palsu itu. Zaman ini para pemimpin rohani kita yg berfungsi sbg ‘nabi’ bagi umat Tuhan, dan apa yg mrka katakan atas nama Tuhan harus diperhatikan dan jg tetap diperhadapkan pd Tuhan, tdk boleh dianggap remeh tp jg tdk boleh langsung dipercayai. Ujilah segala sesuatu, setelah teruji, aminkan dan percaya apa yg Tuhan katakan itu pasti jadi. 
Belajar percaya bhw kita diizinkan mengalami kuasa Tuhan, melihat hal yg luar biasa terjd bagi kita

Posted in Renungan | Comments Off on Tidak Mudah Percaya 

Mana Yang Lebih Baik

DI 28072016 
Pengkhotbah 7:1 NKJV 

A good name is better than precious ointment, And the day of death than the day of one’s birth; 

  • Sebuah nama baik itu lebih baik daripada balsam berharga, dan hari kematian daripada hari kelahiran seseorang. 

Balsam adalah sejenis damar harum yang sangat mahal. Dipakai untuk memelihara kecantikan dan sebagai obat, juga untuk mempersiapkan jenazah orang untuk penguburan. Jd balsam berguna semenjak seseorg itu hidup hingga org itu meninggal. Dlm ayat ini nama baik seseorg diperbandingkan dg balsam berharga. 
Akhir hidup seseorg itu menentukan pendapat akhir ttg nama baiknya. Misalkan saja seorg penjahat sadis semasa blm bertobat tentu nama baiknya rusak, dihujat bnyk org, tp ketika dia bertobat dan menjd org yg baik hingga dia meninggal, nama baiknya terselamatkan, org akan mengingatnya sbg mantan penjahat yg menjd org baik. Sebaliknya, seorg pemuka agama yg awalnya dihormati dan dikagumi, ternyata terlibat kriminalitas, dan kemudian meninggal, nama baiknya rusak dan org seterusnya mengingatnya sbg mantan pemuka agama pelaku kejahatan. 
Tentu setiap dr kita ingin tetap memiliki nama baik yg ‘harum’, spt harumnya balsam yg tercium sampai radius jarak tertentu. Tdk mudah menjaga nama baik tetap ‘harum’, org di sekitar kita trs menerus memantau kehidupan kita, apa yg kita buat, katakan, sikapi dan putuskan. Apalg sbg pengikut Kristus, kita ‘dibebankan’ utk jg menjaga nama Tuhan tdk dihujat org, di tengah komunitas yg masih menilai org berdasarkan agama yg dianutnya, tentu kita hrs teliti dan hati-hati dlm bersikap. Salah sedikit saja langsung nama Tuhan kita dihujat. Walaupun sbnarnya setiap umat dr agama apapun ada yg baik dan ada yg jahat jg. 
Bijaksanalah dlm hidup bersama dg sesama kita, baik dlm lingkungan tempat tinggal kita, tempat kerja, gereja, dan di manapun jg. Satu sisi kita punya privacy dan hak melakukan apa yg kita mau, di sisi lain ada kepentingan umum yg hrs kita pertimbangkan.

Posted in Renungan | Comments Off on Mana Yang Lebih Baik

Bergunakah Hikmat?

DI 27072016 
Pengkhotbah 1:18 NKJV 

For in much wisdom is much grief, And he who increases knowledge increases sorrow. 

  • Karena di dalam banyak hikmat adalah banyak kesedihan, dan dia yang meningkatkan pengetahuan meningkatkan kepedihan 

Membaca ayat ini rasanya membingungkan, krna ini diucapkan oleh org paling berhikmat di zamannya, bkn ucapan ngawur org tdk berpendidikan, tp ucapan seorg raja yg dikagumi seluruh dunia, diberi hikmat oleh Tuhan. 
Di dlm bnyk hikmat adalah bnyk kesedihan, aneh, bknkah hikmat bs menolong org yg sedih keluar dr kesedihannya? Mari kita sdkit membandingkan dg seandainya kita org yg sukses dan kaya, dtg ke suatu daerah yg miskin dan penduduknya malas, apa yg kita rasakan? Geregetan krna sbnarnya jika tdk malas, penduduk daerah itu bs keluar dr kemiskinannya. Tp org miskin yg melihat sesama org miskin tdk merasa geregetan, yg ada sama-sama mgkin pasrah terima nasib saja. Org yg berhikmat melihat kondisi org yg tak berhikmat mgkin geregetan, knpa tdk berusaha memperoleh hikmat dan membuat hidupnya jauh lebih baik, malah trs tinggal dlm kebodohannya. Satu sisi merasa kasihan, sisi lain ‘marah’ dan kecewa. 
Utk mengerti sesuatu kadang perlu pengorbanan, dr konglomerat dibuat jd melarat spya bs menghargai harta yg dipercayakan Tuhan. Atau krna kurang mengasihi anak, dibuat anaknya meninggal, baru sadar betapa pentingnya memberi kasih sayang pd anak yg cukup. 
Dunia kedokteran maju pesat, tp jenis penyakit makin aneh-aneh dan penyakit jenis baru muncul. Komunikasi dlm keluarga bs terganggu krna masing-masing sibuk dg gadgetnya, ‘kegilaan’ bermain games berakibat negatif, bnyk pengetahuan justru membuat kriminalitas makin ‘canggih’ modusnya. 
Semua kembali pd diri kita, hikmat dan pengetahuan kita perlu, tp jgn sampai justru salah menggunakannya, ini membuat bnyk kepedihan dan kesedihan. Bijaklah menggunakan hikmat dan pengetahuan yg kita miliki utk membuat hidup penuh kebahagiaan dan menolong bnyk org.

Posted in Renungan | Comments Off on Bergunakah Hikmat?

Tidak Ada Yang Baru 

DI 26072016 
Pengkhotbah 1:10 

  • Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: “Lihatlah, ini baru!”? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada. 

Memahami ayat ini rasanya bertentangan dg pikiran kita, bukankah perkembangan teknologi itu bukti bhw bnyk hal yg baru di dunia ini? Knpa ayat ini berkata bhw tdk ada yg baru? 
Misalnya saja ttg teknologi gadget atau hp kita, bisakah kita menciptakan alat teknologi utk berkomunikasi dg Tuhan? Yg baru bs diciptakan adalah alat komunikasi antar manusia di seluruh belahan dunia. Tuhan ciptakan doa sbg akses kita dg surga dan Tuhan, lebih canggih mana? Misalnya lagi ttg ‘cctv’ yg sanggup merekam dan memantau situasi di mana daya tangkap cctv itu ada, bukankah nanti di pengadilan Tuhan akan terbuka seluruh hidup manusia sejak dlm kandungan hingga dia mati? Lebih canggih mana? 
Tentu saja jika bcra ttg benda atau materi, terjd perkembangan pesat dlm teknologi, namun pelaku kehidupan di dunia ini tetaplah sama, di bumi hanya ada Tuhan, manusia dan iblis beserta anak buahnya. Dari generasi ke generasi mulai dr zaman Adam hingga hari ini, terjd ‘pertandingan’ antara manusia dg iblis, iblis dg segala cara berusaha merusak hubungan manusia dg Tuhan, mulai dg cara menggoda, menawarkan kemewahan dan kenikmatan dunia, menciptakan bencana dan kecelakaan, hingga teror kematian. Setiap saat iblis berusaha membunuh manusia, menyesatkan manusia dan menjadikannya budak. 
Perkembangan teknologi menjd sarana bagi iblis utk merusak manusia. Manusia mulai lebih menyukai ‘hobby’ mrka dibandingkan mengasihi Tuhan. Lihat saja saat ibadah di gereja, saat Firman Tuhan dikhotbahkan, bnyk jemaat yg sibuk dg handphonenya masing-masing. Dulu jemaat bnyk yg ‘ngantuk’, skrg bnyk yg ‘nge-chat dan nge-game’. 
Tdk ada yg baru di dunia ini, rasul Yohanes di pulau Patmos diberi penglihatan ttg situasi akhir zaman, jd apa yg terjd skrg telah diperlihatkan kurang lebih 2000 thn lalu. Spt ada pola yg berulang.

Posted in Renungan | Comments Off on Tidak Ada Yang Baru